REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali merilis dan merevisi total korban jiwa akibat siklon Seroja yang menerjang pekan lalu. Tercatat total korban jiwa total sebanyak 178 jiwa hingga per Selasa (13/4).
"Memang ada kesalahan data korban yang meninggal dunia kemarin ditulis daerah. Data yang benar adalah hari ini dan kami sudah klarifikasi bahwa sebanyak 178 jiwa meninggal dunia (akibat Siklon Seroja)," kata Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi saat konferensi virtual update Siklon Seroja NTT, Selasa (13/4) sore.
Sementara itu, dia melanjutkan, korban hilang total sebanyak 47 orang, kemudian total korban luka-luka sebanyak 259 orang, dan total pengungsi sebanyak 34.838 orang. Tak hanya korban manusia, pihaknya mencatat kerusakan infrastruktur juga terjadi seperti jembatan. Oleh karena itu, pihaknya berterimakasih kepada masyarakat Indonesia yang telah membantu masyarakat NTT. Sebab, banyak sekali bantuan yang datang dari seluruh Indonesia untuk NTT. "Saya atas nama rakyat NTT juga mengucapkan banyak terimakasih pada masyarakat Indonesia," ujarnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat korban jiwa akibat Siklon Seroja di wilayahnya bertambah menjadi total sebanyak 179 jiwa hingga Senin (12/4) malam. Korban tercatat paling banyak berasal dari Flores Timur sebanyak 72 jiwa. Josef menyebutkan, sebanyak 179 orang korban meninggal dunia tersebar di 10 kabupaten/kota di NTT.
"Rinciannya 72 jiwa dari Flores Timur, 47 orang dari Lembata, 28 dari Alor, Kota Kupang enam jiwa, delapan orang dari Malaka, 12 dari Kabupaten Kupang, tiga dari Sabu Raijua, satu jiwa dari Sikka, satu orang dari Ende, dan satu dari Rote Ndao," katanya saat memaparkan data terupdate Siklon Seroja NTT.