Rabu 14 Apr 2021 13:24 WIB

Kisah Pedagang Pasar Minggu tak Bisa Selamatkan Lapaknya

Para pedagang sudah pulang saat kebakaran landa Blok C Pasar Minggu Senin malam.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Tabung gas milik pedagang terbakar di Pasar Inpres Blok C Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (13/4). Kebakaran yang diduga akibat arus pendek tersebut menghanguskan sekitar 389 kios di gedung Blok C dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 2 miliar. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tabung gas milik pedagang terbakar di Pasar Inpres Blok C Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (13/4). Kebakaran yang diduga akibat arus pendek tersebut menghanguskan sekitar 389 kios di gedung Blok C dengan total kerugian ditaksir mencapai Rp 2 miliar. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebakaran yang menghanguskan gedung Blok C Pasar Minggu diperkirakan mengakibatkan kerugian sekitar Rp 2 miliar. Kerugian sebesar itu terjadi, salah satunya, karena pedagang tak sempat menyelamatkan barang-barangnya. Mereka sudah terlanjur pulang ke rumah masing-masing saat api membakar habis pasar itu pada Senin (12/4) malam.

Para pedagang di pasar yang berlokasi di Kelurahan dan Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, itu memang biasanya sudah berkemas dan pulang sebelum waktu sholat maghrib. Saat si jago merah mulai berkobar sekitar pukul 18.30 WIB, kebanyakan pedagang segera kembali ke pasar untuk menyelamatkan barang-barang.

Baca Juga

Salah satu yang bernasib seperti itu adalah Indan Sejati (60 tahun), pedagang bumbu dapur di Lantai dasar Blok C. Indan mendapat kabar Blok C terbakar saat sudah berada di rumahnya yang berjarak sekitar tiga kilometer dari pasar itu.

Indan segera bergegas menaiki mobil angkutan umum untuk kembali ke pasar. Saat tiba, yang ia dapati hanya kobaran api dan kepanikan.

"Saya hanya bisa melihat dari kejauhan di depan Blok C. Saya sudah tidak mikirin barang-barang lagi karena api sudah besar, tidak mungkin lagi diselamatkan," kata Indan sembari menunjuk lapaknya yang telah hangus di Blok C pada Selasa (13/4) pagi.

Indan mengaku kerugiannya sekitar Rp 10 juta. Baginya, kerugian ini sangat besar. Apalagi dia baru saja menambah stok barang untuk memenuhi permintaan yang meningkat saat awal Ramadhan.

Tapi Indan tak sendiri menanggung nasib seperti itu. "Kita kena kan ramai-ramai. Karena memang kebanyakan sudah pulang, makanya tidak ada barang yang bisa diselamatkan," kata perempuan paruh baya itu.

Pedagang lainnya yang bernasib serupa adalah Salim (35), penjual kelapa parut di lantai dasar Blok C. Mendapat kabar tempatnya berjualan terbakar, Salim segera bergegas kembali.

Sesampainya di pasar, Salim juga tidak bisa menyelamatkan barang-barangnya. Kondisinya sudah tidak memungkinkan. "Di dalam itu sudah kayak neraka aja. Api itu sudah ke sana ke sini. Merah. Ada ledakan juga terdengar," kata Salim.

Salim mengaku tak merugi terlalu banyak. Sebab, ia meyakini mesin parut kelapanya bisa digunakan kembali setelah diperbaiki.

"Kalau saya nggak terlalu banyak rugi. Tapi saya tidak ada tempat berjualan saja ke depan. Mau cari makan di mana," katanya dengan nada suara meninggi.

Cerita serupa tapi dengan jumlah kerugian lebih besar terjadi pada Edi Wibowo (52). Pedagang yang memiliki 12 lapak di Blok C ini mengatakan, ketika api mulai berkobar, ia juga sudah berada di rumah.

Ketika ia kembali ke pasar, api sudah berkobar di lantai basement dan asap tebal menyelimuti lantai dasar. Walhasil, tak satu pun barang dagangannya terselamatkan.

Edi menjelaskan, 12 lapaknya itu menjual produk berbeda-beda. Di antaranya lapak daging, lapak daging gilingan bakso, dan lapak sembako. Kini, semua lapak beserta isinya sudah hangus terbakar.

"Tak ada satu pun yang terselamatkan. Kalau diperkirakan kerugian saya Rp 300 juta," kata Edi sembari menatap lapaknya yang hangus dari kejauhan pada Selasa pagi.

Plt Wali Kota Jakarta Selatan Isnawa Adji, mengatakan, Blok C Pasar Minggu mulai terbakar pada Senin (12/4) pukul 18.35 WIB. Sekitar 35 unit mobil pemadam dan 150 petugas dikerahkan untuk memadamkan api.  

Mengutip data Gulkarmat DKI, disebutkan bahwa api berhasil dilokalisir pukul 21.00 WIB. Adapun pemadaman benar-benar tuntas pada Selasa (13/4) pukul 00.58 WIB.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, Helbert Pilder Lumba Gaol, menyebut, kebakaran itu diduga terjadi karena arus pendek listrik. Adapun kerugian materi ditaksir Rp 2 miliar.

Sementara itu, Perumda Pasar Jaya berencana memindahkan 391 pedagang yang terdampak kebakaran di Blok C Pasar Minggu ke Blok B. Selama pedagang direlokasi, penyebab kebakaran akan diselidiki dan kelayakan bangunan Blok C akan diaudit.  

"Pedagang yang terkena dampak kebakaran untuk sementara waktu ini akan dipindahkan ke Blok B sambil menunggu hasil investigasi dari pihak terkait dan dilakukan audit kelayakan struktur bangunan (Blok C)," kata Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin dalam keterangannya, Selasa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement