Rabu 14 Apr 2021 22:27 WIB

Larangan Mudik, Polresta Cirebon Siapkan 9 Titik Penyekat

Masyarakat yang nekat mudik akan diputarbalikkan ke daerah asalnya.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Larangan mudik Lebaran 2021
Foto: Tim infografis Republika
Larangan mudik Lebaran 2021

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Polresta Cirebon menyiapkan sembilan titik penyekatan untuk menindaklanjuti larangan mudik lebaran yang dikeluarkan pemerintah. Masyarakat yang nekat mudik akan diputarbalikkan ke daerah asalnya dan tidak diperkenankan melanjutkan perjalanan mudiknya.

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol M Syahduddi, mengatakan, sembilan titik penyekatan itu tersebar dari mulai jalur tol hingga jalur arteri pantura di wilayah hukum Polresta Cirebon. Di antaranya, GT Palimanan Tol Cipali, Dukupuntang, Weru, Ciperna, Losari, Ciwaringin, Susukan, dan lainnya.

Baca Juga

Menurut Syahduddi, setiap pos penyekatan akan dijaga 30 personel yang bertugas secara bergiliran. Petugas akan berjaga 24 jam setiap harinya selama Operasi Ketupat yang dilaksanakan pada 6 - 17 Mei 2021. "Ada sepuluh personel yang bertugas secara bergantian setiap delapan jam, sehingga titik penyekatan ini dijaga 24 jam," kata Syahduddi, Rabu (14/4).

Sementara itu, Kepala Korlantas Polri, Irjen Pol Istiono, meninjau secara langsung skema penyekatan larangan mudik di GT Palimanan Tol Cipali, yang merupakan wilayah Polresta Cirebon, Rabu (14/4). Dia juga menyaksikan simulasi penyekatan yang dilakukan di GT Palimanan Tol Cipali.

Dalam simulasi itu, petugas gabungan dari sejumlah instansi menghentikan mobil yang dikendarai masyarakat yang hendak mudik. Petugas langsung menanyakan tujuan perjalanan dan kelengkapan suratnya.

Pengendara yang terbukti hendak melaksanakan mudik, akan diputarbalikkan lagi ke daerah asalnya. Bahkan, petugas mengawalnya menggunakan mobil patwal untuk mengantisipasi kendaraan tersebut kembali melalui jalur lainnya.

Usai simulasi tersebut, Istiono mengapresiasi skema penyekatan yang akan diterapkan Polresta Cirebon saat Operasi Ketupat yang dilaksanakan pada 6 - 17 Mei 2021. Dia menilai, pemilihan lokasi penyekatannya juga sangat strategis sehingga dapat menghalau masyarakat yang nekat mudik meski telah dilarang."

"Langkah yang dibangun Polresta Cirebon dalam menghadapi Operasi Ketupat sudah bagus. Tinggal menyiapkan sarana penyekatannya," ujar Istiono.

Istiono pun mengingatkan agar plotting personel di setiap titik penyekatan benar-benar diperhatikan. Dengan demikian, para petugas dapat berjaga secara bergiliran dan seluruh pos penyekatan tersebut beroperasi selama 24 jam.

Istiono mengatakan, operasi ketupat merupakan operasi kemanusiaan yang mengutamakan tindakan persuasif. Inti dari operasi tersebut memutarbalikkan kendaraan masyarakat yang hendak melaksanakan mudik.

"Tujuan utama operasi ini ialan memotong mata rantai penyebaran Covid-19 di momen lebaran, sehingga kegiatan mudik dilarang sesuai aturan dari pemerintah," ujar Istiono. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement