REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Presidensi Umum Pengurus Dua Masjid Suci mengatakan kegiatan pengharuman Ka'bah dan Masjidil Haram dilakukan 10 kali sehari. Kegiatan ini menggunakan wewangian dan kemenyan kualitas terbaik dan unggul.
Dilansir dari Saudi Gazette, Kamis (15/4), program pengharuman ini dibutuhkan 40 pekerja kebersihan, lima pekerja pemoles, dan sembilan pengawas. Hal ini dilakukan dalam satu shift pekerjaan yang diselesaikan dalam waktu 20 menit di bawah pengawasan unit kepresidenan untuk parfum dan dupa di Masjidil Haram.
Unit ini menggunakan jenis gaharu (oud) terbaik seperti gaharu Sioufi, dupa Clementan, dan dupa Maruki Double Super. Itu juga mengasapi Masjidil Haram dengan lebih dari 60 pembakar dupa dan 60 kilogram gaharu setiap hari.
Pekerjaan pewangian meliputi Hijr Ismail dan lampionnya, Shadirvan, yang merupakan struktur miring yang menutupi tiga sisi Ka'bah, Al-Multazam, yaitu ruang di sepanjang dinding Ka'bah antara Hajar Al-Aswad. Pewangian juga dilakukan Rukn Al-Yamani, dan Maqam Ibrahim atau Stasiun Ibrahim, yang merupakan selungkup kaca dan logam dengan jejak kaki Nabi 'Ibrahim.
Para pekerja berusaha mengharumkan 10 kali sehari dalam tiga shift dan memolesnya sekali pada siang hari dan sekali pada malam hari. Petugas parfum dan dupa di Masjidil Haram sangat berhati-hati dalam membersihkan dan mengharumkan Masjidil Haram dan Ka'bah tanpa menyebabkan ketidaknyamanan bagi jamaah. Kegiatan ini juga memfasilitasi jamaah untuk melakukan ritual dengan mudah dan nyaman dengan mencium wangi dari parfum kualitas terbaik.