REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengumumkan pada Ahad (18/4) bahwa mereka akan mengusir 20 diplomat Ceko sebagai tanggapan atas langkah serupa yang dilakukan oleh Republik Ceko.
Dalam pernyataan di situs resminya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan Duta Besar Ceko Vitezslav Pivonka telah diberitahu bahwa para diplomat telah dinyatakan sebagai persona non-grata dan harus meninggalkan negara itu pada Senin.
Kementerian juga menuntut agar jumlah staf yang direkrut secara lokal di Kedutaan Besar Republik Ceko dikurangi hingga jumlah yang sama dengan Kedutaan Besar Rusia di Praha.
Pada Sabtu, Perdana Menteri Ceko Andrej Babis mengumumkan bahwa 18 diplomat Rusia telah dinyatakan sebagai persona non grata atas dugaan hubungan mereka dengan ledakan besar di gudang militer di Kota Vrbetice pada 2014, yang menewaskan dua orang.
Para diplomat tersebut diminta meninggalkan negara itu dalam waktu 48 jam. Rusia memprotes keputusan tersebut, menyebutnya "tidak berdasar".
Negara itu mengingatkan bahwa sebelumnya, otoritas Ceko telah menyelidiki kasus tersebut dan menemukan bahwa perusahaan yang memiliki gudang bersalah atas ledakan tersebut. Inggris telah menyatakan dukungan penuh terhadap sekutunya Republik Ceko.
Sebuah pernyataan pemerintah mengatakan dua perwira Direktorat Intelijen Utama (GRU) Rusia yang dituduh melakukan percobaan pembunuhan terhadap Sergei Skripal dan putrinya di Salisbury pada 2018 juga berada di balik ledakan di Vrbetice.
Intelijen Inggris telah menuntut warga Rusia Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov atas serangan Novichok di Salisbury.