REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Wali Kota Padang Hendri Septa mengkaji teknis pengawalan kegiatan pesantren Ramadhan. Hendri tidak ingin kegiatan pesantren Ramadhan menjadi klaster penularan baru covid-19.
"Setelah melakukan berbagai pertimbangan, akhirnya Padang bisa melaksanakan Pesantren Ramadhan, tetapi dengan syarat harus mematuhi prokes yang ketat. Oleh karena itu kita berkomitmen ke depan akan melakukan pengawasan terhadap prokes ini selama Pesantren Ramadhan berlangsung," kata Hendri Septa, Senin (19/4).
Hendri menginstruksikan Camat dan Lurah untuk melakukan pengawasan di masjid/mushola tempat pelaksanaan Pesantren Ramadhan. Camat dan Lurah juga diminta untuk memanfaatkan kongsi Covid-19 yang telah ada dengan mengikutsertakan fungsi RT/RW, sehingga lebih efektif dalam melakukan pengawasan.
Selain itu, Wako juga menginstruksikan kepada Dinas Pendidikan selaku penanggung jawab kegiatan Pesantren Ramadhan untuk meminta kepala sekolah, para guru hingga pengawas sekolah memastikan prokes berjalan dengan baik selama Pesantren Ramadhan.
Menurut Hendri, dengan pengawasan berlapis pelaksanaan Pesantren Ramadhan tahun ini dari penularan Covid-19 bisa berjalan tanpa terjadi penularan virus corona. Wako mengatakan pelaksanaan Pesantren Ramadhan yang dilaksanakan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Jika tahun sebelumnya dilaksanakan sehari penuh. Tapi sekarang hanya setengah hari. Bagi pelajar SMP sederajat dimulai pukul 04.30 WIB sampai 09.30 WIB, sedangkan bagi pelajar SD dimulai pukul 09.45 WIB sampai 13.00 WIB.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani mengatakan Kota Padang saat ini berada pada zona kuning atau zona resiko rendah.Jumlah kasus positif covid-19 di Padang sebanyak 16.442 kasus dengan angka kesembuhan 15.675 kasus.
Sementara sisa kasus positif sebanyak 458 kasus, dengan rincian bergejala 320 kasus dan tidak bergejala 138 kasus. "Khusus untuk Kota Padang, karena peningkatan jumlah kasus positif Covid-19 masih landai dan berdasarkan jumlah kasus per harinya, maka dalam tiga minggu kedepannya kita masih berada pada zona kuning atau zona aman," ucap Feri.