REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- International Business Machines Corp (IBM) mencatat pertumbuhan penjualan kuartalan tertinggi dalam dua tahun terakhir. Direktur Keuangan IBM James Kavanaugh mengatakan permintaan cloud di industri ritel, manufaktur dan perjalanan di Amerika Serikat (AS) mulai meningkat kembali.
"Penjualan dari layanan komputasi awan melonjak 21 persen menjadi 6,5 miliar dolar AS pada kuartal tersebut," kata Kavanaugh dikutip Reuters, Selasa (20/14).
Perusahaan berusia 109 tahun itu sedang bersiap untuk memecah diri menjadi dua perusahaan publik. IBM ingin mempersempit fokusnya untuk mengembangkan cloud hybrid. Perusahaan melihat peluang pasar di industri cloud hybrid bisa mencapai 1 triliun dolar AS.
Big Blue, salah satu unit bisnis IBM yang terbesar, mencatat penurunan penjualan dalam layanan teknologi global. Namun penurunan tersebut dapat diimbangi oleh kenaikan pendapatan di tiga unit lainnya termasuk pertumbuhan mengejutkan dalam bisnis komputer mainframe.
Mainframe melihat terdapat daya tarik yang kuat dari industri jasa keuangan. Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya volume perdagangan selama pandemi.
Pendapatan total IBM naik hampir 1 persen menjadi 17,73 miliar dolar AS pada kuartal tersebut. Jumlah tersebut mengalahkan perkiraan rata-rata analis sebesar 17,35 miliar dolar AS.
Laba bersih turun menjadi 955 juta dolar AS, atau 1,06 dolar AS per saham, pada kuartal pertama 2021. Pada periode yang sama tahun 2020, laba bersih IBM mencapai 1,18 miliar dolar AS atau 1,31 dolar AS per saham.