REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan pengelola ritel terbesar di Amerika Serikat (AS), Walmart, menarik pemasangan iklannya di platform X atau yang dulunya bernama Twitter. Walmart menyusul sejumlah perusahaan lain yang menarik diri dari X setelah maraknya dukungan warganet dunia terhadap Palestina.
"Kami tidak beriklan di X karena kami menemukan beberapa platform lain menjangkau pelanggan kami dengan lebih baik," bunyi pernyataan resmi Walmart yang dilansir dari Dailymail pada Ahad (3/12/2023).
Keputusan Walmart tidak lagi beriklan di X per Oktober didasari sikap Elon Musk yang dianggap menyuarakan sikap anti-zionis.
Musk yang telah meminta maaf atas postingan pada 15 November 2023 tampak geram dengan keputusan para perusahaan tersebut, termasuk Apple, IBM, Paramount, dan Disney yang juga mengumumkan bahwa tidak lagi beriklan di platformnya.
Berdasarkan laporan New York Times, penarikan iklan tersebut akan membuat X kehilangan potensi pendapatan hingga 75 dolar AS pada akhir tahun. Dalam dokumen tersebut, lebih dari 200 unit iklan perusahaan, termasuk Airbnb, Amazon, Coca-Cola dan Microsoft, yang telah menghentikan atau sedang mempertimbangkan untuk menghentikan sementara iklan mereka di jejaring sosial.
Airbnb telah menghentikan iklan senilai lebih dari 1 juta dolar AS, sementara Uber mengurangi iklan senilai lebih dari 800 ribu dolar AS. Netflix sebesar 3 juta dolar AS dan anak perusahaan Microsoft berhenti menghabiskan 4 juta dolar AS. Unit Amazon untuk buku dan musik, dan salah satu anak perusahaan Google, juga telah menghentikan iklan mereka, menurut surat kabar tersebut.
Pada kuartal terakhir 2022, sebelum Musk mengambil alih, perusahaan mencatat pendapatan 1,57 miliar dolar AS, yang hampir 90 persennya berasal dari iklan.
Musk sendiri telah menegaskan kunjungannya ke Israel dan bertemu dengan para pemimpin negara tersebut bukan upaya untuk permintaan maaf atas postingan yang mengecam tindakan Israel terhadap masyarakat Palestina.