REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya berencana melakukan tes swab ulang di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tasikmalaya. Namun, pihak lapas menilai rencana itu tak perlu dilakukan.
Kepala Lapas Kelas II B Tasikmalaya, Davy Bartian mengatakan, rencana itu tak perlu dilakukan lantaran sebelumnya sudah dilakukan tes swab ulang kepada 230 warga binaan. Menurut dia, saat ini tinggal menunggu warga binaan yang positif Covid-19 melewati masa isolasi.
"Tinggal menunggu isolasi selesai saja," kata dia saat dikonfirmasi Republika, Selasa (20/4).
Davy menyebutkan, berdasarkan hasil tes swab ulang yang dilakukan kepada 230 warga binsaan pada 8 April, terdapat 47 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sementara itu, sebanyak 181 warga binaan lainnya dinyatakan negatif.
Menurut dia, 47 warga binaan tersebut berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG). Saat ini, kondisi kesehatan para warga binaan yang positif itu dalam keadaan baik-baik saja.
"Semua baik karena semua berstatus OTG," kata dia.
Kasus Covid-19 di Lapas Tasikmalaya awal diketahui ketika dilakukan tes swab massal kepada 310 warga binaan pada 27 Maret 2021. Dari tes itu, sebanyak 93 warga binaan dinyatakan positif Covid-19.
Setelah itu, dilakukan tes swab ulang kepada 230 warga binaan yang sebelumnya sudah dinyatakan negatif. Didapati, 47 orang di antaranya dinyatakan positif Covid-19. Alhasil, total warga binaan yang positif Covid-19 di lapas itu berjumlah 140 orang. Namun, 93 orang di antaranya sudah selesai melewati masa isolasi.
Davy mengatakan, sebagai langkah antisipasi kejadian serupa terulang kembali, pihaknya akan lebih memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes). "Setiap barang masuk juga akan kita periksa dan disterilkan dulu," kata dia.