Rabu 21 Apr 2021 09:28 WIB

Tasyakkur Kemerdekaan RI di 9 Ramadhan

MUI mencatat beberapa peristiwa jelang Kemerdekaan terjadi di bulan Ramadhan

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan. Amirsyah Tambunan sekjen MUI mengajak seluruh komponen bangsa untuk mendoakan pelaku dan saksi sejarah perjuangan bangsa yakni para ulama, Kiai, ustad, santri  serta tokoh bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajahan.
Foto: dok. Istimewa
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Amirsyah Tambunan. Amirsyah Tambunan sekjen MUI mengajak seluruh komponen bangsa untuk mendoakan pelaku dan saksi sejarah perjuangan bangsa yakni para ulama, Kiai, ustad, santri serta tokoh bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak di antara kita yang lupa bahwa hari ini tanggal 9 Ramadhan bertepatan 9 Ramadhan 1364 H merupakan kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 adalah momentum yang patut di syukuri 78 tahun Indonesia merdeka.  Segenap bangsa Indonesia sangat bersyukur di  saat umat Islam tengah menjalankan ibadah puasa bulan Ramadhan 1364 Hijriah.

Amirsyah Tambunan sekjen MUI mengajak seluruh komponen bangsa untuk mendoakan pelaku dan saksi sejarah perjuangan bangsa yakni para ulama, Kiai, ustad, santri  serta tokoh bangsa dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia dari tangan penjajahan.

Para pejuang bangsa tidak peduli jiwa, raga dan nyawa di pertaruhkan untuk mempertahankan keutuhan dan kedaulatan bangsa Indonesia. Seperti kita ketahui sebelum kemerdekaan Indonesia  berbagai peristiwa bersejarah penting lainnya jelang kemerdekaan juga terjadi di bulan suci Ramadhan diantaranya:

Pertama, peristiwa penting menjelang hari proklamasi kemerdekaan adalah pembentukan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) menjelang malam pertama Ramadhan 1364 bertepatan 7 Agustus 1945. 

Kedua, tepat tanggal 1 Ramadhan 1364 atau 8 Agustus 1945 Soekarno, Hatta, dan Radjiman terbang ke Dalat, Vietnam menemui Marsekal Hisaichi Terauchi. Ia adalah Panglima Angkatan Perang Jepang untuk Asia Tenggara, pada masa Perang Dunia II.

Ketiga, pada tanggal 2 Ramadhan 1364 atau 9 Agustus 1945, Sukarno-Hatta-Radjiman tiba di Singapura. Konon, karena penerbangan tiga tokoh tersebut sifatnya rahasia, mereka memilih mencari aman dengan bermalam di Singapura terlebih dahulu dan menghindari penerbangan malam hari agar tidak ditangkap oleh musuh. Di hari yang sama kota Nagasaki, Jepang diledakan oleh tentara sekutu. Mereka datang untuk menagih janji kemerdekaan dari Marsekal Terauchi.

Keempat, bung Karno dkk tiba di Vietnam pada 10 Agustus 1945. Pesawat yang ditumpangi oleh ketiga tokoh sempat mengalami guncangan, bersyukur  akhirnya bisa mendarat di Saigon, Vietnam jam tujuh malam. Malam itu juga mereka menginap di Istana Saigon dengan pengawalan ketat.

Bagi umat Islam harus menjadikan ramadhan 1442 H sebagai momentum memperkuat semangat perjuangan bangsa terutama di tengah pandemi Covid 19 seperti saat ini yang belum mereda. Oleh sebab itu semangat kemerdekaan membuat seluruh anak bangsa harus optimis agar kita bisa  merebut  "kemerdekaan" bebas dari virus Covid 19.

Untuk kepentingan bangsa harus segera mengakhiri polemik soal vaksin dan mengutamakan pemulihan ekonomi agar perekonomian nasional bisa segera berjalan normal.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement