REPUBLIKA.CO.ID, PORTIMAO -- Pembalap MotoGP tim Monster Yamaha, Maverick Vinales merasa motornya menjadi aneh dikendarai dalam seri balap Portugal di Algrave International Circuit, Portimao, akhir pekan lalu.
Bukannya semakin di depan, Vinales justru terus tertinggal dengan finis di urutan ke-10 di GP Portugal walaupun sempat menghadirkan kejutan di awal musim dengan memenangkan GP pembuka.
"Sulit dimengerti bahwa ban tipe keras adalah sebuah kesalahan. Di awal, kami sudah tahu akan ada masalah. Kami tidak bisa memperbaikinya," kata Vinales seperti dilansir laman Crash, Rabu (21/4).
Ia beralasan kesalahan tersebut membuatnya kehilangan cengkeraman di atas lintasan. Hal serupa juga dikeluhkan Valentino Rossi di musim lalu saat masih berseragam tim utama Yamaha.
Pembalap bernomor seri #12 itu tidak sendiri. Rekan setimnya, Fabio Quartararo juga memakai ban tipe serupa. Bedanya, Quartararo mendapat hasil lebih baik.
"Jika kami memulai balapan dari posisi depan, mungkin akhirnya akan lebih baik. Bukan untuk menang, karena harus diakui saya tidak punya kecepatan dan daya cengkeram yang rendah. Tapi setidaknya bisa finis lima besar," ujarnya.
Jelang GP Spanyol di sirkuit Jerez akhir pekan ini, Vinales berharap bisa memperbaiki kesalahan. Ia optimistis sepeda motornya bisa membawanya naik ke podium.
"Kami harus mengubah ulanh pola pikir dan harus sadar kami bisa lebih cepat. Hanya butuh kerja keras dan tetap tenang. Sejujurnya, ini memang hasil yang buruk tapi bukanlah akhir perjalanan," ucapnya.