Rabu 21 Apr 2021 21:26 WIB

Kiat Puasa Bagi Para Penderita Diabetes

Indonesia menempati peringkat ke-7 di dunia sebagai penderita diabetes tertinggi

 Dompet Dhuafa bersama Ns.Sifing Lestari dan dr.Felicia Deasy Irwanto Sp.GK.,M.Gizi., MM akan mengupas terkait diabetes dan puasa dengan tema “Kiat-Kiat Puasa Untuk Penderita Diabetes” yang diadakan secara daring melalui akun instagram @dompetdhuafaorg pada (Rabu, 21/4).
Foto: istimewa
Dompet Dhuafa bersama Ns.Sifing Lestari dan dr.Felicia Deasy Irwanto Sp.GK.,M.Gizi., MM akan mengupas terkait diabetes dan puasa dengan tema “Kiat-Kiat Puasa Untuk Penderita Diabetes” yang diadakan secara daring melalui akun instagram @dompetdhuafaorg pada (Rabu, 21/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Pada bulan Ramadhan umat Islam di seluruh dunia melaksanakan salah satu kewajibannya yaitu puasa. Puasa memiliki banyak manfaat untuk segala macam permasalahan baik secara lahiriyah maupun bathiniyah. Salah satu contoh lahiriyah yaitu penyakit diabetes.

Kali ini, Dompet Dhuafa bersama Ns.Sifing Lestari dan dr.Felicia Deasy Irwanto Sp.GK.,M.Gizi., MM akan mengupas terkait diabetes dan puasa dengan tema “Kiat-Kiat Puasa Untuk Penderita Diabetes” yang diadakan secara daring melalui akun instagram @dompetdhuafaorg pada (Rabu, 21/4).

Sifing Lestari membuka pembicaraan dengan pemaparan data-data dan terdapat fakta yang harus menjadi alarm bagi masyarakat Indonesia terkait diabetes, yaitu penderita diabetes setiap tahunnya naik 6,2 persen. Kemudian penderita diabetes juga tidak hanya dialami oleh orang-orang dewasa saja, melainkan kepada remaja dan anak muda mulai terjangkit diabetes. Bahkan, Indonesia sudah menempati peringkat ke-7 di dunia sebagai penderita diabetes tertinggi berdasarkan lembaga International Diabetes Foundation (IDF). Diabetes juga merupakan salah satu faktor terjadinya hipertensi.

Diabetes sendiri diakibatkan oleh kadar gula darah yang tinggi di atas 200 mg/dL. Penderita diabetes umumnya terbagi menjadi dua tipe, tipe satu diakibatkan oleh faktor genetik, sementara tipe dua dialami oleh gangguan resistensi insulin. Diabetes dialami karena beberapa faktor yaitu pola hidup tidak sehat. Seperti pada pola makan seperti jarang mengkonsumsi sayur dan buah, mengkonsumsi makanan cepat saji secara berlebih. Selain pola makan, pola olahraga yang tidak teratur (jarang) juga menjadi penyebab terjadinya diabetes.

Bagi dr.Felicia Deasy Irwanto Sp.GK.,M.Gizi., MM, penderita diabetes ini memiliki dua fase yang masyarakat biasa sebut sebagai diabetes basah dan diabetes kering. Di dunia medis kedua hal ini dikenal sebaga Diabetes Melitus (DM) Satu, dan DM dua. Akibat diabetes pun dapat menimbulkan gejala-gejala seperti:

1.Mudah haus

2.Mudah lapar

3.Sering buang air kecil

4.Berat badan turun

5.Mudah lelah

6.Penglihatan menjadi terganggu

“Bagi penderita diabetes kronis, seperti memiliki gejala hipoglikemia yang dapat mengancam nyawa, disarankan untuk tidak berpuasa dan membawa persediaan makanan manis seperti permen apabila mulai muncul gejala.” Ujar dr.Felicia Deasy Irwanto Sp.GK.,M.Gizi., MM selama webinar berlangsung.

Dalam paparannya, dr. Felicia Deasy Irwanto menjelaskan bahwa penderita diabetes harus mampu menyeimbangkan pola makan dan pola olahraga. Jangan sampai kegiatan olahraga hanya untuk gali lobang tutup lobang akibat pola makan yang berlebihan.

Bagi penderita diabetes, dan masyarakat disarankan pada saat berbuka puasa nantinya tidak mengkonsumsi makanan dengan kadar gula darah terlalu banyak, selama berpuasa tetap menjaga pola makan dan pola aktivitas meskipun pandemi melanda. Puasa bagi penderita diabetes tidaklah berbahaya, melainkan memberikan kebermanfaatan bagi orang-orang yang terjangkit diabetes. Selama puasa, banyak manfaat yang dapat diambil bagi penderita diabetes antara lain:

1.Meningkatkan daya tahan tubuh

2.Menahan makan yang berujung pada memperbaiki pola makan yang  buruk

3.Mengatur kadar gula darah

Selain pola makan yang perlu diatur, mengkonsumsi air mineral yang cukup sangat dianjurkan untuk menjaga tenaga selama puasa. Penderita diabetes selama berpuasa tidak perlu khawatir, karena dengan berpuasa perlahan-lahan pola makan, gaya hidup, dan hal lainnya yang berkaitan dengan diabetes menjadi satu dari banyak cara untuk mengatasi permasalahan diabetes.

Selama berpuasa juga, dr. Felicia Deasy Irwanto menyarankan untuk mengganti makanan yang memiliki kadar lemak tinggi agar tidak terjadi lonjakan kadar gula darah. Makanan-makanan seperti kurma, roti gandum, oatmeal, serta makanan lain yang mengandung serat tinggi sangat disarankan sebagai menu untuk berbuka puasa.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement