REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kabar mengenai neraka adalah kebenaran mutlak yang wajib diyakini umat Islam. Saking mengerikannya kabar tentang neraka, sahabat Nabi Muhammad merasa takut dan hatinya merasa seperti terpotong-potong.
Allah berfirman dalam Alquran Surah al-Hijr ayat 43: “Wa inna jahannama lamaw’iduhum ajma’in,”. Yang artinya: “Dan sesungguhnya jahanam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya,”.
Imam as-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul menjelaskan bahwa as-Tsa’labi meriwayatkan dari Salman al-Farisi. Bahwa Salman ketika mendengar firman Allah tersebut, ia segera berlari sampai tiga hari karena rasa takut yang tidak ia sadari.
Kemudian, Salman dibawa kepada Nabi Muhammad SAW dan Nabi pun menanyakan perihal itu kepada Salman. Salman lantas bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah, telah diturunkan ayat itu (al-Hijr ayat 44), demi Zat yang mengutusmu dengan membawa kebenaran, sungguh hatiku terasa terpotong-potong.”
Melalui peristiwa ini, Allah kemudian menurunkan firman-Nya dalam Surah al-Hijr ayat 45: “Innal-muttaqina fi jannaatin wa uyunin". Yang artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir)".
Baca juga : Mimpi Membuat Saroj Khan Memeluk Islam