Selasa 27 Apr 2021 06:17 WIB

Longsor di Bagian Utara Sukabumi, Dua Warga Terluka

Akibat tebing longsor, dua rumah mengalami rusak sedang dan satu lainnya terancam.

Tanah longsor (Ilustrasi)
Foto: Antara/Nurul Ramadhan
Tanah longsor (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Hujan deras yang mengguyur wilayah utara Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, menyebabkan tebing setinggi sekitar 30 meter di Kampung Cigadog, RT 07/03 longsor dan menimpa rumah warga. Informasi yang dihimpun, Senin (26/4), menyebutkan akibat tebing longsor, dua rumah mengalami rusak sedang dan satu lainnya terancam.

Meskipun tidak ada korban jiwa pada peristiwa bencana ini, dua orang warga yang merupakan penghuni rumah menjadi korban luka dan harus dilarikan ke rumah sakit. "Kondisi korban saat ini sudah berangsur membaik dan hanya mengalami luka ringan saat longsor menerjang rumahnya di Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug. Dua warga yang tertimpa material tanah dan bangunan rumahnya yang rusak diketahui bernama Marlita (21) dan Rohayati (38)," kata Staf Penanggulangan Bencana (PB) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi Dikdik Maulana Suparman di Sukabumi, Senin.

Baca Juga

Hingga saat ini, petugas penanggulangan bencana gabungan dari unsur Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, TNI, Polri, relawan dan dibantu warga sekitar tengah melakukan pembersihan sisa puing-puing bangunan yang jebol dan material tanah longsor yang menimbun dua rumah tersebut. Menurutnya, dalam penanganan bencana tanah longsor ini, PMI menurunkan sejumlah staf hingga relawannya untuk membantu evakuasi korban.

Selain itu, PMI menyiagakan satu unit ambulans dan perlengkapan pertolongan pertama. "Curah hujan di Sukabumi sampai saat ini masih tinggi dan rawan terjadi bencana alam mulai dari tanah longsor, banjir, puting beliung, dan lainnya. Maka dari itu, kami mengimbau warga selalu waspada dan antisipasi jika ada potensi terjadinya bencana," tambahnya.

Di sisi lain, Dikdik mengatakan, pada Ramadhan ini pihaknya menyiagakan personelnya di beberapa titik daerah rawan bencana, kemacetan, kecelakaan lalu lintas maupun di tempat wisata. Langkah tersebut untuk mempercepat pemberian pertolongan jika ada laporan berbagai kejadian dan meminimalisasikan dampaknya.

Dalam melakukan berbagai kegiatan, pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait seperti BPBD, Dinas Kesehatan, TNI, Polri dan unsur relawan lainnya. Selain itu, menyiagakan sejumlah armada seperti ambulans dan lainnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement