Selasa 27 Apr 2021 12:28 WIB

MS Kaban dan Neno Warisman Gabung Partai Ummat

Ridho Rahmadi menjadi salah satu kandidat dan menjadi pertimbangan Majelis Syuro.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Tangkapan layar saat Amien Rais resmi luncurkan logo Partai Ummat.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Tangkapan layar saat Amien Rais resmi luncurkan logo Partai Ummat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan ketua MPR Amien Rais rencananya akan mendeklarasikan Partai Ummat pada Kamis (29/4). Sejumlah tokoh maupun aktivis lintas partai politik akan disebut akan bergabung dalam partai tersebut.

"Nama-namanya juga sudah banyak beredar, ada Pak MS Kaban, Neno Warisman. Mungkin selama ini tak dikenal publik, tapi semuanya punya jaringan luas," ujar salah satu penggagas Partai Ummat, Agung Mozin, saat dihubungi, Selasa (27/4).

Amien, kata Agung, akan menempati posisi ketua Majelis Syuro Partai Ummat. Sementara MS Kaban, yang merupakan mantan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Bulan Bintang (PBB), menjadi wakil ketua Majelis Syuro.

"Pak Amien sudah pasti Majelis Syuro, kalau Pak Kaban sudah pasti Wakil Majelis Syuro. Ada satu lagi, Habib Salim Assegaf Al Khairot dari Indonesia Timur," ujar Agung.

Namun, Agung masih enggan mengungkapkan sosok ketua umum Partai Ummat. Meski begitu, ia tak menampik jika menantu Amien Rais, Ridho Rahmadi, menjadi salah satu kandidat dan menjadi pertimbangan Majelis Syuro.

"Kita pikir bagaimana cari orang yang tidak punya beban masa lalu, tetapi punya integritas dan moralitas yang kurang lebih bagus. Nah, itulah yang kemudian bocor halus sebagai kandidat ketua adalah Ridho Rahmadi," ujar Agung.

Sebelumnya, mantan ketua MPR Amien Rais resmi mengumumkan nama partai politik barunya, yakni Partai Ummat. Dia mengatakan, partai barunya itu bertekad untuk melawan kezaliman yang dilakukan oleh negara dan menegakkan keadilan.

Baca juga: Amien Rais akan Deklarasikan Partai Umat pada 29 April

“Partai Ummat insya Allah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya melawan kezaliman dan menegakkan keadilan,” ujar Amien dalam video yang diunggahnya di Youtube, Kamis (1/10/2020).

Dia menjelaskan, dalam sejarah manusia menunjukkan bahwa hanya negara yang mampu melakukan kezaliman secara kolosal. Sebaliknya, negara pula yang dapat menegakkan keadilan secara merata.

Sebab, negara memiliki sarana dan kekuasaan yang paling besar untuk melakukan kedua hal tersebut. Namun, saat ini Amien menilai negara dapat melancarkan kezaliman politik, ekonomi, sosial, hukum, dan kemanusiaan.

“Semua tergantung pada pemerintah yang sedang berkuasa, apakah sedang membela kepentingan rakyat dan umat. Atau sebaliknya sedang membela kepentingan konglomerat dan korporatokrat,” ujar Amien.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement