Selasa 27 Apr 2021 19:41 WIB

TNI ke OPM: Bergabung ke NKRI atau Dibasmi

TNI memberi dua pilihan bagi TPNPB-OPM, menyerahkan diri atau dibasmi hingga ke akar.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Mas Alamil Huda
Personel TPNPB-OPM berpose di bangkai pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) dibakar di kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Intan Jaya, Papua, beberapa waktu lalu..
Foto: Dok TPNPB-OPM
Personel TPNPB-OPM berpose di bangkai pesawat milik Mission Aviation Fellowship (MAF) dibakar di kampung Pagamba, Distrik Mbiandoga, Intan Jaya, Papua, beberapa waktu lalu..

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TNI menyatakan terus melakukan pengejaran terhadap Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) untuk mempersempit gerakan mereka. TNI memberikan dua pilihan bagi TPNPB-OPM, menyerahkan diri atau dibasmi hingga ke akar.

"Sudah dilakukan pengejaran guna mempersempit gerak OPM," ujar Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III, Kol Czi IGN Suriastawa kepada Republika.co.id, Selasa (27/4).

Hal tersebut ia katakan terkait dengan peningkatan aktivitas TPNPB-OPM yang terjadi beberapa waktu terakhir. Teranyar adalah penembakan terhadap Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Papua, Mayjen TNI Anumerta I Gusti Putu Danny Karya Nugraha.

"Hanya ada dua pilihan bagi OPM, menyerahkan diri bergabung ke NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) sama-sama membangun Papua dan Papua Barat atau dibasmi sampai ke akar-akarnya," kata dia.

Suriastawa kemudian mengonfirmasi kabar adanya kontak tembak antara TNI-Polri dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Mauberi, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (27/4). Dia mendapat informasi, tiga anggota kepolisian menjadi korban dalam kontak tembak tersebut.

"Informasinya ada kontak tembak. Informasi awal yang kami terima tiga rekan dari kepolisian menjadi korban dalam kontak tersebut," kata dia.

Suriastawa lalu menegaskan, aparat gabungan TNI-Polri akan terus melakukan tindakan tegas kepada KKB. Itu akan dilaksanakan sebagai bentuk menjalankan tugas pengabdian menjaga kedaulatan negara dan melindungi masyarakat Papua dari aksi-aksi kebrutalan KKB.

"TNI-Polri tidak akan gentar menghadapi KKB meskipun nyawa taruhannya. Ini menjadi wujud pengabdian yang tidak main-main dari prajurit TNI-Polri terhadap saudara-saudara kita di Papua," kata dia.

Dalam kontak tembak itu, satu anggota Brimob, yakni Bharada Komang meninggal dunia. Sedangkan dua lainnya, yakni Bripka Muhammad Saifuddin, anggota Polres Mimika, dan Ipda Anton, anggota Brimob, mengalami luka tembak.

"Memang benar terjadi kontak tembak, sekitar pukul 11.30 WIT. Satu anggota kita gugur dan dua lainnya terluka. Proses evakuasi sedang berlangsung," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri, Selasa (27/4).

Fakhiri mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan kontak tembak itu melibatkan kelompok KKB yang mana. Sebab, aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan pengejaran dan sebagian melaksanakan evakuasi korban.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement