REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jumat (23/4) lalu, dilakukan peletakan batu pertama Masjid Ghofurur Rohim yang terletak di Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas, Bogor, Jawa Barat.
Pembangunan Masjid Ghofurur Rohim, merupakan kolaborasi dari Garuda Revolution, PS Store dan Baitul Wakaf yang merupakan nazhir wakaf dari Hidayatullah memasilitasi tanah wakaf. Sejak awal pembangunannya melibatkan banyak sukarelawan, mulai arsitek hingga pelaksana lapangan.
Acara peletakan batu pertama dilakukan oleh dan Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim dan dilanjutkan dari perwakilan PS Store, perwakilan Baitul Wakaf Ustadz Candra Kurnianto, Garuda Revolution, pembina Agrotani Indonesia Hamim Thohari MSi, dan tamu undangan lain yang hadir.
Acara ini dimulai dengan silaturahim berupa sambutan dari Baitul Wakaf, komandan Garuda Revolusion (GR) dan wakil walikota Bogor. Dalam sambutannya, wakil walikota Bogor menuturkan apresiasi kepada sejumlah pihak yang telah peduli memberikan perhatian untuk berkontribusi dalam pembangunan Masjid Ghofururrohim, karena masyarakat sekitar yang memang membutuhkan masjid sebagai sarana untuk beribadah.
“Saya sangat bahagia diundang dalam acara ini dan tidak menyangka yang ikut terlibat banyak anak mudanya yang hadir dan menjadi inisiatornya. Tentu ini adalah hal yang istimewa bagi saya. Ini bentuk gerakan influencer yang luar biasa. Donasi ada yang seribu rupiah sampai dengan puluhan juta. Semoga menjadi contoh bagi anak muda lainnya” ujar Dadie seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Sementara itu, Divo yang biasa disapa komandan GR ini mengaku bersyukur acara pembangunan masjid ini bisa mulai terlaksana. Hal itu mengingat harapan masjid ini kelak bisa dimakmurkan oleh komunitas anak muda pecinta bola dan ada keinginan ikut kembali mengembangkan pendidikan dilokasi ini.
“Masjid yang akan dibangun ini melibatkan 23 ribu lebih donatur dengan cara patungan wakaf. Kami sendiri semula menargetkan setahun terkumpul. Namun sambutan antusias yang tinggi sehingga terhimpun hanya dalam hitungan pekan dan di bulan yang mulia ini prosesi pembangunan kita mulai,” tutur Divo.
Di tempat terpisah, Direktur Baitul Wakaf Rama Wijaya menuturkan bentuk kolaborasi ini, tidak hanya sampai di masjid, tapi akan dikembangkan dalam bentuk kawasan berbasis pendidikan dan pertanian. Sehingga, aset wakaf ini akan lebih makmur nantinya.
“Insya Allah kita mulai dari bangun masjid, selanjutnya akan juga disediakan fasilitas pendidikan dan pertanian sehingga kawasan tanah wakaf ini bisa lebih makmur dan mengalirkan manfaat. Karena, esensi wakaf adalah menyerahkan milik pribadi untuk menjadi kepemilikan Allah SWT, bukan milik nazhir wakaf atau milik wakif lagi namun sudah diserahkan pada Allah. Kolaborasi ini semoga bisa memakmurkan aset wakaf yang ada sehingga menjadi jariah bagi kita semua yang terlibat,” ujar Rama.