REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) masih terus melakukan upaya-upaya mendukung penanggulangan penyebaran covid-19 di Indonesia. Baik itu melalui langkah-langkah promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Arif Jamali Muis mengatakan, langkah terbaru dilakukan Muhammadiyah lewat pelaksanaan vaksinasi. Di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta dan Jakarta, UM Sumut, Istora Senayan dan di Universitas Buya Hamka.
"Warga Muhammadiyah dan masyarakat umum yang masuk kategori tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia dan tokoh lintas agama, termasuk dalam sasaran vaksinasi tersebut. Untuk tenaga kesehatan yang terlibat berasal dari rumah sakit dan perguruan tinggi Muhammadiyah maupun Aisyiyah," kata Arif, Rabu (28/4).
Arif mengungkapkan, total ada 17.691 warga yang telah divaksin oleh MCCC PP Muhammadiyah. Selain itu, MCCC juga melaksanakan pelayanan vaksin bagi warga lintas iman ke 3.170 orang yang terbagi 2.870 di Jabodetabek dan 300 di Medan.
Untuk mendukung karantina bagi penderita covid-19, MCCC melalui AUM rumah sakit dan universitas sudah mendirikan tempat-tempat karantina mandiri. Terdapat lima shelter covid-19 yang sudah mereka dirikan dan tersebar di beberapa daerah.
"Shelter RSI Cempaka Putih 23 kamar, Universitas Aisyiyah Yogyakarta 37 kamar, PP Aisyiyah 21 kamar, PKU Muhammadiyah Gamping 11 kamar, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta 70 kamar, RS PKU Muhammadiyah Bantul 23 kamar," ujar Arif.
Terkait pelaksanaan ibadah selama Ramadhan, Arif menyampaikan, PP Muhammadiyah sudah mengeluarkan panduan ibadah. Muhammadiyah menyatakan ibadah Ramadhan seperti tarawih boleh dilaksanakan berjamaah dengan ketentuan-ketentuan.
"Dengan pembatasan jamaah maksimal 30 persen daya tampung tempat ibadah, jaga jarak, memakai masker dan menegakan protokol kesehatan lain. Untuk lingkungan yang menunjukan penyebaran tinggi, dianjurkan ibadah di rumah masing masing," kata Arif.
Berdasarkan laporan terakhir yang disusun MCCC, per 27 April 2021, ada 85 Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) yang sudah menangani 17.173 orang dengan status terkonfirmasi positif, 13.499 orang berstatus suspek dan 2.558 probable.
"Sedangkan, untuk pendanaan, Muhammadiyah sampai saat ini sudah mengucurkan dana sebesar Rp 344.162.461.061 dengan penerima manfaat sebanyak 31.886.520 orang," ujar Arif.
Laporan turut mencantumkan program-program penanganan dampak yang sudah MCCC laksanakan. Ada Gerakan Ketahanan Pangan (Getapak) dan Sigrak, Promoting Covid Prevention Behaviours in Red Zone Communities, dan pelatihan tenaga kesehatan.