Kamis 29 Apr 2021 14:29 WIB

Amien Rais Melawan Kezaliman dengan Partai Ummat

Partai Ummat disebut Amien akan bekerja dalam mekanisme demokrasi dan konstitusi.

Red: Indira Rezkisari
Tangkapan Layar Deklarasi Partai Ummat yang digagas Amien Rais, Kamis (29/4).
Foto:

Kemarin, Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) DIY, Suharwanta, mengatakan menghormati siapa saja yang membentuk partai politik. "PAN menghormati siapa pun elemen bangsa ini untuk membentuk partai politik," kata Suharwanta melalui pesan tertulisnya kepada Republika.co.id.

Ia menyebut, hak seluruh warga negara untuk membentuk partai politik. Hal ini, kata dia, sudah dijamin oleh undang-undang. "Hak warga negara untuk berserikat, berkumpul, mengeluarkan pendapat, termasuk mendirikan partai politik," ujarnya.

PAN juga tidak khawatir basis dukungan suara partai akan tergerus akibat dideklarasikannya Partai Ummat oleh Amien Rais. Amien sebelumnya juga dikenal sebagai politikus senior di PAN.

Suharwanta optimis pihaknya mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat, khususnya di DIY. Sebab, katanya, konsolidasi di tingkat konstituen dinilai berjalan dengan baik.

Ia juga menyebut, konsolidasi internal kepengurusan PAN juga berjalan dengan baik. Mulai dari Dewan Pengurus Wilayah (DPW) di tingkat provinsi, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) di tingkat kabupaten/kota, pengurus di tingkat kecamatan, hingga di tingkat kelurahan.

"PAN DIY tetap optimistis akan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat. Sehingga, akan berimplikasi kepada peningkatan perolehan suara Pemilu 2024," ujarnya.

Terkait adanya kemungkinan pengurus PAN pindah ke Partai Ummat, menurut dia, hal tersebut wajar sebagai dinamika yang terjadi di dunia politik. "Sebagaimana juga terjadi bergabungnya mantan pengurus partai lain yang masuk jajaran pengurus PAN," ujarnya menjelaskan.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, juga memilih bersikap positif soal deklarasi Partai Ummat. Viva mengatakan, PAN dan Partai Ummat memiliki ideologi yang berbeda. Partainya memiliki ideologi nasionalis-religius, sedangkan sejak pertama kali diumumkan Partai Ummat mengusung ideologi Islam.

"Partai Ummat itu partai Islam. Keberbedaan ideologi politik tentu akan membawa konsekuensi berbeda dalam basis sosial di masyarakat," ujar Viva.

Di samping itu, ia meyakini hanya segelintir kader yang bergabung dengan Partai Ummat. Ditegaskannya, tidak ada 'bedol desa' atau perpindahan yang massif dari PAN ke Partai Ummat.

"Jika ada anggota yang keluar dari PAN dan ikut Partai Ummat, itu hanya sebagian kecil. Nonsignifikan, tidak bedol desa," ujar Viva.

PAN saat ini masih terus melakukan konsolidasi nasional di berbagai tingkat. Pihaknya terus berusaha hadir membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang masih terjadi.

"Sampai saat ini terus menggalang konsolidasi organisasi sampai ke tingkat desa, membantu masyarakat dalam memberantas pandemi Covid-19," ujar Viva.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement