Kamis 06 May 2021 20:43 WIB

India Kembali Catat Rekor Kasus Covid-19 dalam Sehari

Kematian akibat Covid-19 menembus angka 3.980 jiwa dalam sehari.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Anggota keluarga berdiri di samping tubuh korban COVID-19 saat mereka tiba di tempat kremasi untuk melakukan upacara terakhir di New Delhi, India,  Kamis (29/4). Delhi melaporkan 25.986 kasus baru, 368 kematian dalam 24 jam terakhir dan terus berlanjut. berjuang dengan suplai oksigen.
Foto:

Penasihat ahli utama pemerintah India, K Vijay Raghavan mengatakan, bahwa negara berpenduduk 1,3 miliar itu harus siap menghadapi gelombang infeksi lain setelah gelombang saat ini. "Fase tiga tidak bisa dihindari mengingat tingginya tingkat sirkulasi virus. Tetapi tidak jelas pada skala waktu apa fase tiga ini akan terjadi. Kami harus bersiap untuk gelombang baru," kata Raghavan dalam konferensi pers seperti dikutip laman Channel News Asia, Kamis.

Pemerintah menghadapi kritik karena pasien meninggal di luar rumah sakit. Sementara pengiriman oksigen dan peralatan telah berdatangan dari Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia, dan negara-negara lain dalam beberapa hari terakhir.

Namun, India masih membutuhkan lebih banyak oksigen dari negara lain untuk melawan lonjakan kasus sampai jumlahnya stabil. "Kami tidak memiliki cukup oksigen," kata pejabat tinggi pemerintah yang enggan menyebutkan jati dirinya.

"Jika kita bisa mendapatkan lebih banyak oksigen, lebih banyak nyawa akan terselamatkan," ujarnya menambahkan.

Times of India melaporkan bahwa Rabu (5/5) malam, 11 orang meninggal di sebuah rumah sakit dekat kota selatan Chennai setelah tekanan saluran oksigen menurun. Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah telah menyerukan tindakan internasional yang "mendesak" untuk mencegah bencana kemanusiaan yang semakin parah di seluruh Asia Selatan.

Lonjakan di India juga menyoroti kasus di Nepal. Di negara tersebut dikatakan banyak rumah sakit penuh dengan pasien Covid-19 dan beban kasus harian 57 kali lebih tinggi dari satu bulan lalu. Pusat Pengendalian Penyakit Nasional (NCDC) mengatakan pada Rabu, bahwa jenis virus corona Inggris lebih dominan di India utara, sedangkan varian baru India yang dikenal sebagai B1617 lebih umum di Maharashtra, Karnataka dan Gujarat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement