Kamis 06 May 2021 20:45 WIB

Orang Yahudi Juga Berpuasa, Ini Alasan Puasa Menurut Yahudi

Puasa juga merupakan tradisi yang berlaku di kalangan Yahudi

Rep: Imas Damayanti/ Red: Nashih Nashrullah
Puasa juga merupakan tradisi yang berlaku di kalangan Yahudi. Simbol Yahudi, ilustrasi
Puasa juga merupakan tradisi yang berlaku di kalangan Yahudi. Simbol Yahudi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menurut ajaran Yahudi, tujuan utama berpuasa dari beragam jenis puasa yang ada dalam ajaran mereka dimaksudkan dengan tujuan-tujuan tertentu.

Dilansir di Arabic Post, Kamis (6/5), alasan berpuasa bagi umat Yahudi memang beragam. Ada yang berpuasa sebab alasan pendamaian atas dosa. Yaitu puasa yang dilakukan bagi orang Yahudi yang dianggap memiliki sejumlah dosa. Sehingga puasanya dilakukan sebagai bentuk penebusan dosa.

Baca Juga

Mengingat bahwa berpuasa saja tidak cukup, melainkan seseorang pun harus menjauhkan diri dari melakukan dosa-dosa yang pernah dilakukannya lagi. Selain itu, ada juga alasan puasa umat Yahudi yakni karena peringatan duka.

Menurut kepercayaan Yahudi, puasa berhari-hari adalah berkabung atas kejadian bersejarah yang dialami oleh orang Yahudi. Berpuasa menjadi cara bagi anak-anak Yahudi untuk mengingat penderitaan nenek moyang mereka.

Terdapat pula puasa yang tujuannya difokuskan pada aspek spiritualitas. Karena makanan dan minuman adalah kebutuhan jasmani, berpantang darinya adalah kesempatan untuk fokus pada spiritualitas dan bersyukur kepada Tuhan atas berkat-Nya. Dan menurut kepercayaan Yahudi, puasa dapat mengangkat orang yang berpuasa ke tingkat malaikat.

 

 

Sumber: arabicpost

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement