Kamis 21 Aug 2025 20:50 WIB

Bolehkah Mengucap Salam kepada Yahudi?

Rasulullah tetap menunjukkan akhlak mulia dalam berinteraksi dengan mereka.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Warga Yahudi ultra-Ortodoks memblokir jalan saat aksi demonstrasi menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Mereka menolak kebijakan wajib militer yang dikeluarkan Israel. Sebelumnua komunitas yahudi ultra-Ortodoks mendapatkan pengecualian wajib militer setiap tahun.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Warga Yahudi ultra-Ortodoks memblokir jalan saat aksi demonstrasi menentang kebijakan wajib militer di Yerusalem, Kamis (7/8/2025). Mereka menolak kebijakan wajib militer yang dikeluarkan Israel. Sebelumnua komunitas yahudi ultra-Ortodoks mendapatkan pengecualian wajib militer setiap tahun.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ucapan salam adalah salah satu syiar paling agung dalam Islam. Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk saling menyapa dengan doa keselamatan: “Assalamualaikum”, yang bermakna semoga keselamatan tercurah kepadamu. Ucapan sederhana ini bukan sekadar sapaan, melainkan doa, identitas, sekaligus tanda kasih sayang antar sesama muslim.

Namun, muncul pertanyaan, bagaimana ketika berinteraksi dengan non-muslim, khususnya Yahudi dan Nasrani?

Baca Juga

Dalam hadits sahih, Rasulullah SAW melarang kaum muslimin memulai salam kepada Yahudi dan Nasrani. Seperti yang diriwayatkan Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, 

“Janganlah kamu memberi salam kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani”.

Larangan ini bukan berarti mengajarkan kebencian, melainkan untuk menjaga kehormatan salam sebagai doa yang sakral dan identitas khas umat Islam.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement