REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa Mars masih memiliki gunung berapi yang aktif. Gunung berapi ini masih bisa meletus kapan saja.
Perkiraan ini berbeda dengan yang prediksi sebelumnya. Perkiraan sebelumnya menyebut Mars hanya pernah memiliki gunung berapi miliaran tahun lalu. Bahkan, letusan gunung berapi mungkin terjadi 500 ribu tahun lalu.
Jika gunung berapi Mars benar-benar meletus pada masa lalu, yang relatif baru, ini akan memiliki implikasi besar bagi pemahaman tentang lingkungan di Planet Merah tersebut. Ini mungkin mengartikan bahwa Mars dapat mendukung kehidupan manusia seperti Bumi.
Sebagian besar aktivitas vulkanis di Mars melibatkan lava yang mengalir di permukaan, ledakan besar dianggap relatif jarang terjadi. Namun, apa yang saat ini tampak seperti abu dan batu hangus di dekat lokasi yang disebut Cerberus Fossae menunjukkan bahwa letusan memang terjadi selama era aktivitas vulkanis. Ini sama sekali berbeda dari letusan kuno yang diketahui para ilmuwan.
“Usia muda dari endapan ini benar-benar meningkatkan kemungkinan bahwa masih ada aktivitas vulkanis di Mars dan sangat menarik bahwa Marsquakes (gempa di Mars) baru-baru ini yang terdeteksi oleh misi InSight bersumber dari Cerberus Fossae," ujar penulis utama studi dan peneliti di Planetary Science Institute David Horvath menjelaskan dalam siaran pers, dilansir Futurism, Jumat (7/5).
Prospek vulkanisme baru-baru ini juga meningkatkan kemungkinan adanya atau mungkin bahkan masih ada kehidupan di Mars. Horvath mengatakan, interaktif magma dan substrat es di wilayah ini bisa menggambarkan kondisi yang menguntungkan bagi kehidupan mikroba baru-baru ini. Ini juga meningkatkan kemungkinan kehidupan yang masih ada di wilayah planet ini.