Senin 10 May 2021 15:34 WIB

Kereta Api di Sumut Angkut 2.000 Penumpang per Hari

Perjalanan KA itu bukan untuk mudik lebaran karena ada larangan.

Seorang penumpang duduk di dalam kereta api di Stasiun Besar Medan, Sumatera Utara
Foto: ANTARA FOTO/Septianda Perdana
Seorang penumpang duduk di dalam kereta api di Stasiun Besar Medan, Sumatera Utara

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Kereta Api di Sumatera Utara mengangkut rata-rata 2.000-an penumpang setiap hari dengan terbanyak untuk rute Medan-Binjai-Medan.

"Kamis lalu (6/5) jumlah penumpang kereta api ada 2.154, lalu naik sedikit pada Jumat (7/5) menjadi 2.201 dan turun di Sabtu (8/5) menjadi2.116 orang," ujar Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre 1 Sumut, Mahendro Trang Bawono.

Dari rata-rata 2.000-an, ujar Mahendro, terbanyak penumpang KA Srilelawangsa rute Medan-Binjai-Medan. Pada Sabtu misalnya, dari 2.116 total penumpang yang diangkut KAI, KA Srilelawangsa mengangkut 1.895 penumpang, Sireks (Medan-Siantar-Medan) 153 dan Putri Deli (Medan-Tanjungbalai-Medan) 68 penumpang.

"Untuk jumlah penumpang KAI pada Ahad, datanya belum lengkap. Tapi terlihat ada tren penurunan dampak larangan mudik," katanya.

Mahendro menjelaskan, manajemen PT KAI Divre Sumut mengoperasikan 22 perjalanan kereta api setiap harinya selama tanggal 6-17 Mei, namun bukan untuk angkutan mudik Lebaran. KA Medan-Rantauprapat-Medan tidak dioperasikan karena ada kebijakan larangan mudik Lebaran.

"Perjalanan KA itu bukan untuk mudik lebaran karena ada larangan. Manajemen KAI mematuhi aturan pemerintah," ujar Mahendro.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement