Rabu 12 May 2021 01:10 WIB

Wamendag: Jangan Mudik, Kirim Bingkisan Lewat E-Commerce

Konsumen diajak meningkatkan kecintaan terhadap produk lokal.

Rep: Novita Intan/ Red: Satria K Yudha
Petugas menyiapkan paket sebelum dikirim ke alamat tujuan di Kantor Pos Besar Madiun, Jawa Timur, Rabu (5/5). Menurut petugas, menjelang Lebaran terjadi peningkatan pendapatan bea pengiriman paket hingga sekitar 81 persen, dari Rp 59,3 juta selama 1-4 April 2021 menjadi Rp 107,8 juta pada 1-4 Mei 2021.
Foto: Antara/Siswowidodo
Petugas menyiapkan paket sebelum dikirim ke alamat tujuan di Kantor Pos Besar Madiun, Jawa Timur, Rabu (5/5). Menurut petugas, menjelang Lebaran terjadi peningkatan pendapatan bea pengiriman paket hingga sekitar 81 persen, dari Rp 59,3 juta selama 1-4 April 2021 menjadi Rp 107,8 juta pada 1-4 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menekankan perlunya mematuhi larangan mudik tahun ini. Sebagai gantinya, ia mengajak masyarakat membelikan bingkisan tanda mata kepada keluarga di kampung melalui marketplace dan berbagai jenis e-commerce lainnya. 

“Ini (tidak mudik) pilihan yang tidak kita sukai, mengingat mudik sudah jadi budaya kita. Tapi demi kebaikan bersama, kita tahan dulu agar tidak mudik. Sebagai gantinya, kita bisa berikan tanda mata dan bentuk silaturahim ke keluarga melalui belanja online atau bentuk lainnya," kata Wamendag dalam keterangannya, Selasa (11/5).

Jerry mengatakan, pemerintah saat sedang mendorong belanja online. Beberapa waktu lalu, pemerintah pun memberikan insentif sebesar Rp 500 miliar khusus perdagangan online

"Diharapkan kegiatan ekonomi terus berjalan tetapi meminimalkan interaksi dan kerumunan di tempat-tempat perdagangan konvensional," ucapnya.

Menurutnya, silaturahim pada momen Lebaran diharapkan juga tidak membuat kerumunan-kerumunan atau interaksi yang membuka peluang meningkatnya penderita Covid-19. Meledaknya kasus Covid-19 di India dinilai harus membuat masyarakat Indonesia semakin berhati-hati. Oleh karena itu, pemerintah mengantisipasi agar momentum hari raya Lebaran kali ini tidak membawa dampak kesehatan dan keselamatan masyarakat.

Terkait perkembangan belanja daring, Jerry mengatakan tren perdagangan online terus meningkat. Selama masa pandemi, peningkatan bukan saja terjadi dalam aspek nominal, tetapi juga pengguna dan varian produk yang dibeli.  

Selain itu, niaga daring sudah makin meluas dan dilakukan oleh banyak sekali pelaku UMKM. Oleh karena itu, dengan menggalakkan belanja online di hari raya, maka bisa membangkitkan ekonomi masyarakat .

“Pada hari raya seperti ini biasanya terjadi transfer uang dari kota ke desa, dari pusat ke daerah. Kalau kita tidak bisa mudik, kita tetap bisa mendorong transfer keuangan ini dengan belanja produk-produk daerah," ucapnya.

Jerry berharap konsumen terus semakin meningkatkan kebanggaan pada produk daerah dan produk nasional. Kebanggan itu, menurut Jerry, bukan hanya diungkapkan dengan slogan, tetapi juga dengan membeli dan menggunakannya. Dengan begitu, konsumen akan ikut turut membangkitkan daya saing produk nasional.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement