Senin 17 May 2021 20:24 WIB

'Seharusnya Lihat Korban Tewas Akibat Covid-19, Bukan KIPI'

Orang yang meninggal dunia belum tentu akibat vaksin Covid-19

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: A.Syalaby Ichsan
Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) dalam dialog Produktif bertema ‘Keamanan Vaksin dan Menjawab KIPI” (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang diselenggarakan secara daring di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (19/11).
Foto: BNPB
Prof. Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) dalam dialog Produktif bertema ‘Keamanan Vaksin dan Menjawab KIPI” (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) yang diselenggarakan secara daring di Media Center Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Kamis (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap dua orang meninggal usai disuntik vaksin Covid-19 dengan nomor batch CTMAV547. Kendati demikian, Komisi Nasional (Komnas) Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) meminta masyarakat tidak memikirkan dampak vaksinasi atau KIPI.  Publik diminta cemas pada kematian akibat Covid-19.

"Orang yang meninggal dunia akibat Covid-19 terus bertambah setiap harinya, kemarin 126 jiwa dan hari ini 212 orang. Jadi, seharusnya yang dilihat adalah orang yang meninggal jelas-jelas akibat virusnya," kata Ketua Komisi Nasional KIPI Hindra Irawan Satari saat dihubungi Republika, Senin (17/5).

Hindra meminta masyarakat jangan semata-mata melihat orang yang meninggal dunia belum tentu akibat vaksin Covid-19 seperti AstraZeneca. Ia menyebutkan data bahwa orang yang tidak divaksin justru berisiko tertular virus tiga kali lebih besar dibandingkan orang yang sudah mendapatkan imunisasi Covid-19. Jadi, ia menegaskan manfaat imunisasi lebih banyak dibandingkan tak mendapatkannya.

"Vaksin terbukti membuat orang lebih aman (dari penularan Covid-19) dibandingkan orang yang tidak divaksin, apalagi yang tidak menjalankan protokol kesehatan," kata dia.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat segera mendapatkan vaksin Covid-19 ketika produknya sudah tersedia. Kemudian, dia melanjutkan, jika merasakan keluhan bisa menghubungi nomor kontak yang sudah ada di kartu vaksinasi. Jika fasilitas kesehatan (faskes) tersebut tidak merespons, Hindra meminta masyarakat bisa mengunjungi pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau rumah sakit yang lain. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement