Selasa 18 May 2021 13:35 WIB

Tanda Kematian yang Diridhai Allah

Rasulullah Saw memberi tahu tanda-tanda kematian orang yang diridhai Allah Swt.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Esthi Maharani
Kematian (ilustrasi)
Foto: Dailymail.co.uk
Kematian (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Tidak ada yang mengetahui tanda-tanda orang akan dijemput ajalnya. Meski demikian, Rasulullah Saw memberi tahu tanda-tanda kematian orang yang diridhai Allah Swt.

Imam Ghazali dalam kitabnya yang diterjemaahkan dengan judul buku "Mati dan Kejadian Setelahnya" mengatakan dalam sebuah hadis Rasulullah Saw bersabda, "Amatilah sesosok mayat dengan tiga keadaannya. Apabila keluar peluh pada dahinya, matanya basah oleh air mata dan bibirnya menjadi kering, maka insya Allah rahmat Allah tercurah padanya. Tetapi, apabila tenggorokannya mendengkur keras, mukanya menjadi merah dan bibirnya mengeluarkan busa berwarna gelap, maka azab Allah turun atasnya."

Adapun kelancaran dalam mengucapkan kalimat syahadat saat sakaratul maut adalah Asyhadualla Ila ilah illallah (aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah), maka hal ini adalah tanda dari kebajikan dan kesalehan.

Dalam sebuah hadis Nabi SAW bersabda: "Ajarilah orang menjelang ajal di antara kalian mengucapkan La ilaha illallah (Tiada Tuhan selain Allah)" karena ini akan menghapuskan dosa-dosa."

Dalam hadits lain beliau bersabda barang siapa yang pada saat menjelang kematian sadar bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, ia masuk surga.

Utsman bin Affan ra, salah seorang sahabat terkemuka Nabi Saw berkata, "Ketika ajal tiba kepada seseorang di antara kalian, ajarilah (Talqinkan) ia, La Ilaha Ilallah, karena orang yang meninggal dalam keadaan mengucapkan kalimat ini ia masuk surga".

Sayyidina Umar ra berkata kunjungilah orang yang akan meninggal di antaramu dan ingatkanlah mereka dengan asma-asma Allah karena mereka melihat apa-apa yang kalian tidak lihat, dan ajarilah mereka La Ilaha Ilallah.

"Nabi Saw bersabda, malaikat maut datang kepada seseorang yang akan mati."

Lalu didapatinya tidak sesuatu pun ada di dalam hati orang itu. Kemudian ia membuka dengan paksa rahang orang itu dan menemukan di tepi langit-langit tertempel ucapan Laa Ilaha Illallah, maka Allah ta'ala memberi ampunan baginya."

Imam Ghazali mengatakan, maksud dari ucapan atau kalimat tauhid ini diucapkan oleh seseorang saat ajal adalah bahwa di dalam hati orang itu tidak ada pikiran lain selain Allah dan tidak ada tujuan lain di dalam hatinya selain bertemu dengan Allah Azza wa Jalla.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement