Selasa 18 May 2021 17:59 WIB

Teori Konspirasi COVID-19: Lahir di AS, Tersebar ke Eropa

Teori konspirasi COVID-19 terus merebak dari Amerika, China, hingga Eropa

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Teori Konspirasi COVID-19: Lahir di AS, Tersebar ke Eropa
Teori Konspirasi COVID-19: Lahir di AS, Tersebar ke Eropa

"Ini bukan virus, itu alat untuk menggunakan kekuasaan," kata Monique Lustig di Belanda. "Bagaimana jika ini semua hanya sebuah film?" tanya Christophe Charret di Prancis. Sementara di Jerman, Hellmuth Mendel berpendapat bahwa "COVID-19 adalah cerita yang diciptakan oleh mafia keuangan internasional."

Teori konspirasi yang didorong krisis kesehatan global semakin mengakar di Eropa, menarik inspirasi dari gerakan QAnon di Amerika Serikat (AS). Akun media sosial yang mendukung teori tersebut telah dihapus dari Twitter dan YouTube.

Reporter AFP menghabiskan waktu berbulan-bulan melihat arah bergulirnya teori konspirasi di Eropa, mulai dari pendukung gerakan QAnon, ultra-evangelis dan anti-vaxxer, hingga populis sayap kanan, pengangguran, dan bahkan dokter.

Sekitar 30.000 pengguna Telegram mengikuti kanal DeQodeurs di Prancis, lebih dari 100.000 orang menjadi pengikut tokoh teori konspirasi Jerman Attila Hildmann dan Xavier Naidoo, sementara hampir 150.000 orang mengikuti Charlie Ward dari Inggris.