Selasa 18 May 2021 19:00 WIB

Antisipasi Lonjakan Covid, RSUD Padang Tambah Tempat Tidur

Total tempat tidur khusus COvid-19 RSUD Rasidin Padang ada 24 bed

Rep: Febrian Fachri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seorang pekerja melintas di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Rasidin, di Kuranji, Padang, Sumatera Barat.  Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Rasidin Padang akan menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien covid-19.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Seorang pekerja melintas di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr.Rasidin, di Kuranji, Padang, Sumatera Barat. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Rasidin Padang akan menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Rasidin Padang akan menambah kapasitas tempat tidur untuk pasien covid-19.

Direktur RSUD dr. Rasidin Padang, Herlin Sridiani, mengatakan penambahan tempat tidur untuk pasien Covid-19 ini untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan pasien Covid-19 pasca Idul Fitri ini.“Ini untuk jaga-jaga jika ada lonjakan pasien Covid-19 yang lebih besar pasca libur Lebaran,” kata Herlin, Selasa (18/5).

Ia mengatakan, sejak 1 Maret 2021, RSUD dr. Rasidin sudah membuka pelayanan umum selain pelayanan covid-19. Hal itu dengan pertimbangan karena dari bulan Desember hingga Januari 2021 kasus Covid-19 di Kota Padang menurun.

Sehingga rata-rata hunian tempat tidur pasien Covid-19 sudah di bawah 20 orang. Tapi sebagai rumah sakit pemerintah menurut Herlin, mereka harus siap jika terjadi lonjakan kasus covid-19.

Sejauh ini menurut dia kapasitas tempat tidur untuk pasien covid-19 di RSUD masih tercover dengan kapasitas 24 tempat tidur. Di samping itu, RSUD juga tengah menyiapkan satu bangunan lagi untuk dijadikan tempat isolasi bagi pasien covid-19.

“saat ini sedang kita persiapkan. Itu bisa menampung 20 tempat tidur,” ucap Herlin.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Feri Mulyani Hamid menyebut pada pekan lalu Padang berada pada skor 2,38. Pekan ini angkanya berada pada 2,40. "Kita mendekati zona kuning saat ini," ujar Kadiskes.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement