Rabu 19 May 2021 23:17 WIB

Dompet Dhuafa Ajak Masyarakat Bantu Palestina

Umat Muslim wajib untuk membantu rakyat Palestina yang dilanda kesulitan

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Gita Amanda
Petugas polisi Israel menahan seorang pemuda Palestina selama protes terhadap serangan udara Israel di Jalur Gaza dan konfrontasi kekerasan antara pasukan keamanan Israel dan Palestina, di Kota Tua Yerusalem, Selasa, 18 Mei 2021.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Petugas polisi Israel menahan seorang pemuda Palestina selama protes terhadap serangan udara Israel di Jalur Gaza dan konfrontasi kekerasan antara pasukan keamanan Israel dan Palestina, di Kota Tua Yerusalem, Selasa, 18 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chairman Dompet Dhuafa Foundation, Nasyith Majidi mengajak untuk berpartisipasi untuk meringankan beban rakyat Palestina. Sesama manusia dan tentunya sesama umat Muslim, wajib untuk membantu rakyat Palestina yang dilanda kesulitan karena serangan yang dilancarkan Israel.

"Kita tidak pernah lupa, bahwa sesama Muslim ini seperti satu tubuh, ketika kakinya atau anggota tubuh lainnya tersakiti, maka Muslim yang lain wajib ikut membantu," tutur dia dalam agenda daring bertajuk 'Suara Kemanusiaan: Suara Global untuk Palestina' yang digelar Dompet Dhuafa, Rabu (19/5).

Baca Juga

Nasyith melanjutkan, dari sisi kemanusiaan, tanpa melihat korbannya Muslim atau bukan, peristiwa di Palestina mengharu-birukan. Karena itu, siapapun harus ikut memberikan dukungan kepada rakyat Palestina yang selama sekitar dua pekan ini mengalami serangan demi serangan dari tentara Israel.

"Dari sisi kemanusiaan, Dompet Dhuafa wajib ikut serta membantu mendorong dari sisi kemanusiaan yang dihadapi saudara-saudara kita di Palestina, untuk terwujudnya solidaritas kemanusiaan dan atas dasar keprihatinan kami terhadap rakyat Palestina," ujar dia.

Konflik bersenjata Palestina-Israel dalam dua pekan terakhir menjadi gejolak sejak Perang Gaza pada 2014. Roket-roket Palestina menjadi monster menakutkan bagi Israel saat ini meski Israel memiliki sistem senjata antirudal yang dikenal sebagai Iron Dome (Kubah Besi).

Serangan udara hebat dan tembakan roket Israel ke Gaza merenggut lebih banyak nyawa pada Selasa (18/5). Seruan untuk gencatan senjata pun semakin kencang, meski Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan akan melanjutkan serangannya.

Menurut Kementerian Kesehatan Hamas, kampanye pengeboman Israel yang nyaris tanpa henti telah menggugurkan 217 warga Palestina, termasuk 63 anak-anak, dan melukai lebih dari 1.400 orang hanya dalam waktu sepekan di daerah kantong yang dikelola Hamas. Sedangkan dari pihak Israel meningkat menjadi 12 orang akibat serangan Hamas ke wilayah selatan Eshkol.

Serangan Israel yang kembali mengirimkan bola api, puing-puing, dan asap hitam ke langit telah membuat dua juta warga Palestina di Gaza putus asa untuk mendapatkan penangguhan hukuman. "Mereka menghancurkan rumah kami tetapi saya tidak tahu mengapa mereka menargetkan kami," kata Nazmi al-Dahdouh dari Gaza.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement