REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya masih belum mengizinkan objek wisata beroperasi hingga Jumat (21/5). Alasannya, dikhawatirkan akan terjadi kerumunan jika objek wisata di Kota Tasikmalaya dibiarkan beroperasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya, Muhammad Yusuf mengatakan, objek wisata di daerahnya masih akan ditutup hingga 24 Mei 2021. Keputusan itu diambil agar penyebaran Covid-19 di Kota Tasikmalaya tetap terkendali.
"Saya lihat tempat wisata masih diminati. Kita khawatir akan ada klaster baru," kata dia, Jumat.
Yusuf mengatakan, tak ada lonjakan kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya pascalibur Leberan hingga saat ini. Menurut dia, penambahan kasus harian masih cenderung terkendali. Di sisi lain, kasus aktif juga terus menurun.
Namun, ia belum berani untuk membuka objek wisata. Pihaknya masih akan melakukan rapat evaluasi untuk membuka objek wisata agar tak menimbulkan lonjakan kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya.
"Kita evaluasi bersama Forkopimda," ujar dia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya hingga Jumat, kasus positif di daerah itu secara akumulatif berjumlah 6.657 kasus. Sebanyak 6.276 orang telah dinyatakan sembuh, 253 orang masih menjalani isolasi, dan 128 orang meninggal dunia.