REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Setelah ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Barat, puluhan ton sampah yang tersumbat di jembatan Kampung Bojongsempu, Cilebut Timur, Sukaraja, Kabupaten Bogor seluruhnya sudah terangkat. Sampah seberat sekitar 20 ton tersebut sudah selesai diangkat dari aliran Kali Cipakancilan pada Sabtu (22/5) siang.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah pada DLH Kabupaten Bogor, Ismambar Fadli, mengatakan, sampah-sampah plastik di titik tersebut sudah diangkat pada Jumat (21/5). Untuk hari ini, petugas fokus pada bonggol kayu dan bambu yang masih tersangkut di bawah jembatan.
“Sudah habis kayunya terakhir jam 13.00 WIB diangkat. Alat berat tadi masih (turun) buat ngangkut kayu bonggol-bonggol sama akarnya, itu yang bikin berat,” kata Fadli kepada Republika, Sabtu (22/5).
Lebih lanjut, Fadli menuturkan, selama dua hari, DLH Kabupaten Bogor menurunkan 22 truk untuk mengangkut sampah. Dengan rincian, 15 truk pada Jumat dan tujuh truk pada Sabtu.
Fadli mengatakan, sampah-sampah tersebut langsung dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Galuga. “Iya langsung dibawa ke Galuga. Kalau besok kan Galuga tutup, makanya kita selesaikan penanganan hari ini,” ucapnya.
Dia menjelaskan, pada Jumat siang sekitar pukul 15.00 WIB, sampah plastik dan styrofoam yang mendominasi titik tersebut sebagian besar sudah terangkat. Sehingga, aliran air Kali Cipakancilan mulai berjalan.
Tak hanya itu, sambungnya, petugas gabungan DLH Kabupaten Bogor dan PSDA Jawa Barat harus bekerjasama memotong bonggol kayu dan bambu di bagian bawah jembatan. Tak hanya itu, ada juga beberapa bagian kayu yang harus ditarik secara manual karena tidak teraih oleh ekskavator.
“Jadi kemarin ada bambu sekitar lima sampai tujuh, harus dipotong pakai gergaji. Kemarin pas hujan kita juga tetap jalan. Selesainya pas Maghrib, alat berat kita titip ke Puri Kintamani, mulai lagi hari ini jam 08.00 WIB,” jelasnya.
Pantauan Republika di lokasi sekitar pukul 16.00 WIB, air Kali Cipakancilan sudah mengalir deras. Berbeda dengan hari sebelumnya ketika sampah masih tersumbat di titik tersebut.
Meski demikian, Fadli mengatakan, pihaknya meminta Kepala Desa Cilebut Timur untuk mengajak warga agar turun ke lapangan. Lantaran, masih ada sedikit sisa sampah di sisi kanan dan kiri kali yang harus dibersihkan secara manual. Sekaligus merevitalisasi jembatan yang menjadi akses menuju Perumahan Graha Asri Cilebut yang dinilai terlalu rendah.
“Tadi ada Pak Kades, saya minta tolong untuk warga ikut turun. Katanya besok mau ada kerja bakti buat membersihkan sisa-sisa banjir. Petugas kita juga sudah lelah. Sekarang tinggal di pinggir-pinggir di atas sisa-sisa becek,” ucapnya.