REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Sebanyak 228 orang santri asal Provinsi Bali kembali ke wilayah Jawa Timur dan mengikuti kegiatan Santri Baja 2021 (Balik Jamaah) khusus Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, Jatim.
Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa melepas keberangkatan para santri yang diangkut menggunakan empat armada bus di Central Parkir Kuta, Badung.
"Selamat jalan kepada para santri yang akan melaksanakan tugas mulia dengan mencari ilmu dan melanjutkan pendidikan di pesantren masing-masing setelah melaksanakan kewajiban ibadah puasa agama di bulan Suci Ramadhan," ujar Ketut Suiasa, Ahad (23/5).
Ia mengatakan para santri diharapkan dapat belajar dengan baik dan mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Selain itu, mereka juga diminta terus semangat dan terus mencari berbagai ilmu seperti ilmu agama, ilmu negara maupun ilmu sosial kemasyarakatan.
Para santri diminta juga dapat selalu hormat kepada guru dan selalu menjaga sikap sopan, jujur kepada siapa pun. Menurut Ketut Suiasa, hal itu merupakan amanah yang harus dilakukan bersama-sama sehingga akan terwujud kebahagiaan hidup.
"Dalam kewajiban mendapatkan ilmu ini, para santri jangan sombong, selalu rendah hati dan memupuk jiwa bijaksana," ujarnya.
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Badung Wartha D. Sandy berterima kasih kepada Pemkab Badung yang telah memfasilitasi armada bus dan pemeriksaan tes antigen kepada seluruh santri. "Pelaksanaan tes cepat antigen gratis ini sudah dimulai sejak Sabtu (22/5) dan akan terus berlanjut dalam beberapa hari ke depan sampai seluruh santri asal Badung semuanya terlayani dan kembali ke pondok pesantren," ujarnya.
Ia menambahkan, jumlah santri asal Badung yang akan kembali ke pondok pesantren usai masa liburan Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriyah diperkirakan berjumlah 500 orang.