Senin 24 May 2021 11:22 WIB

Satgas: Kerumunan di Pantai Palabuhanratu Bisa Diatasi

Masyarakat diimbau untuk tetap menjalankan protokol kesehatan saat berwisata.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Obyek wisata pantai selatan Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu sepi pengunjung
Foto: Balawista Sukabumi
Obyek wisata pantai selatan Kabupaten Sukabumi di Palabuhanratu sepi pengunjung

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Satgas Covid-19 Kabupaten Sukabumi bergerak cepat menangani informasi kerumunan di lokasi wisata Pantai Palabuhanratu, Ahad (23/5). Hasilnya kerumunan warga bisa diatasi dan pengunjung diminta untuk segera ke rumahnya masing-masing.

Sebelumnya, beredar kabar di media sosial terkait kerumuman wisatawan di Pantai Palabuhanratu. Hal ini disikapi Satgas Covid dan Kapolres Sukabumi AKBP lukman Syarif yang memimpin langsung jalannya penanganan pencegahan penyebaran Covid -19 bersama jajaran TNI dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi.

"Setiap informasi dari masyarakat akan ditindaklanjuti dan melakukan crosscheck langsung kebenaran informasi tersebut," ujar Herdy Somantri aelaku koordinator satuan tugas Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 dalam keterangan persnya, Ahad (23/5).

Di mana pihaknya melakukan koordinasi kepada petugas yang sudah berada di titik-titik pusat keramaian tempat wisata. Misalnya bersama Kapolres Sukabumi memantau langsung ke lokasi wisata. Hasil pantauan di lapangan menurut Herdiy, kondisi di sepanjang pantai Palabuanratu tidak terjadi kerumunan pada Ahad siang.

Walaupun ada beberapa wisatawan lokal yang masih berada di tempat wisata. Selanjutnya petugas gabungan di terjunkan mulai dari Polisi, TNI, Pol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Pariwisata, BPBD dan seluruh perangkat daerah terkait, bahkan seluruh Camat diwilayah Kabupaten Sukabumi melakukan penyisiran untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Beberapa petugas kesehatan juga disiapkan untuk melakukan test antigen di beberapa titik lokasi tempat wisata dengan sistem random," ungkap Herdy.

Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak serta mencegah kerumunan. Sebab lanjut Herdy, kesehatan lebih penting dan sangat berharga. "Semoga saja usai liburan ini tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19," imbuh dia.

Herdy berharap warga membantu upaya untuk memerangi Covid-19. Misalnya bagi masyarakat yang telah mengadakan perjalanan dari luar Sukabumi agar melakukan pemeriksaan swab atau PCR.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement