Senin 24 May 2021 12:20 WIB

Kasus Kematian Covid-19 di India Tembus 300 Ribu Jiwa

Angka kasus kematian Covid-19 di India sebenarnya mungkin lebih tinggi

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Seorang pria berdoa di depan tumpukan kayu pemakaman kerabatnya, yang meninggal karena COVID-19, di sebuah krematorium di New Delhi, India, Senin, 17 Mei 2021.
Foto: AP Photo/Amit Sharma
Seorang pria berdoa di depan tumpukan kayu pemakaman kerabatnya, yang meninggal karena COVID-19, di sebuah krematorium di New Delhi, India, Senin, 17 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 India tembus 300 ribu jiwa. Sementara gelombang wabah virus corona di negara Asia Selatan itu belum juga mereda. Pakar memperingatkan angka kasus kematian sebenarnya mungkin lebih tinggi sebab banyak kematian terkait Covid-19 yang tidak tercatat.

Pada Senin (24/5), BBC melaporkan India mencatat 26 juta kasus infeksi Covid-19, peringkat kedua dengan jumlah kasus positif terbanyak setelah Amerika Serikat (AS). India yang kini menjadi pusat wabah virus corona di dunia juga berada peringkat ketiga negara dengan kasus kematian Covid-19 tertinggi setelah AS dan Brasil.

Baca Juga

Kurang dari satu bulan jumlah kasus kematian di India bertambah 100 ribu. Gelombang kedua wabah Covid-19 yang terjadi beberapa pekan terakhir ini membebani sistem kesehatan India. Rumah-rumah sakit kekurangan oksigen dan obat-obatan.

Sistem kesehatan India kewalahan menghadapi banyaknya gelombang pasien yang masuk. Lonjakan kasus infeksi fungus mematikan yang berkaitan dengan pengobatan Covid-19 dalam beberapa hari terakhir menambah krisis yang sudah ada.  

Di beberapa daerah di negara itu banyak tempat kremasi kekurangan tempat untuk melakukan upacara. Mereka terpaksa menggelar kremasi di taman-taman publik.

Data mortalitas India cukup buruk dan kematian di rumah terutama di pedesaan kerap kali tidak tercatat. Ada laporan yang menyebutkan jurnalis menghitung sendiri jumlah jenazah di ruang jenazah untuk mendapatkan angka yang lebih akurat.

Sejumlah formula memperkirakan jumlah kasus kematian terkait Covid-19 di India tembus 1 juta. Program vaksinasi Covid-19 juga tidak cukup cepat untuk meredakan krisis saat ini. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement