REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 India tembus 300 ribu jiwa. Sementara gelombang wabah virus corona di negara Asia Selatan itu belum juga mereda. Pakar memperingatkan angka kasus kematian sebenarnya mungkin lebih tinggi sebab banyak kematian terkait Covid-19 yang tidak tercatat.
Pada Senin (24/5), BBC melaporkan India mencatat 26 juta kasus infeksi Covid-19, peringkat kedua dengan jumlah kasus positif terbanyak setelah Amerika Serikat (AS). India yang kini menjadi pusat wabah virus corona di dunia juga berada peringkat ketiga negara dengan kasus kematian Covid-19 tertinggi setelah AS dan Brasil.
Kurang dari satu bulan jumlah kasus kematian di India bertambah 100 ribu. Gelombang kedua wabah Covid-19 yang terjadi beberapa pekan terakhir ini membebani sistem kesehatan India. Rumah-rumah sakit kekurangan oksigen dan obat-obatan.
Sistem kesehatan India kewalahan menghadapi banyaknya gelombang pasien yang masuk. Lonjakan kasus infeksi fungus mematikan yang berkaitan dengan pengobatan Covid-19 dalam beberapa hari terakhir menambah krisis yang sudah ada.
Di beberapa daerah di negara itu banyak tempat kremasi kekurangan tempat untuk melakukan upacara. Mereka terpaksa menggelar kremasi di taman-taman publik.
Data mortalitas India cukup buruk dan kematian di rumah terutama di pedesaan kerap kali tidak tercatat. Ada laporan yang menyebutkan jurnalis menghitung sendiri jumlah jenazah di ruang jenazah untuk mendapatkan angka yang lebih akurat.
Sejumlah formula memperkirakan jumlah kasus kematian terkait Covid-19 di India tembus 1 juta. Program vaksinasi Covid-19 juga tidak cukup cepat untuk meredakan krisis saat ini.