REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Tenaga Kerja Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyebutkan sampai Senin (24/5-2021), belum menerima tambahan kedatangan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Kota Mataram. "Walaupun pada Rabu (19/5) dan Senin hari ini ada PMI datang, tapi tidak ada PMI asal Mataram. Terakhir kita menerima kedatangan PMI pada tanggal 6 Mei 2021," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram Hariadi di Mataram, Senin (24/5).
Dengan demikian, lanjutnya, pusat karantina pemantauan masa inkubasi virus Covid-19 terhadap PMI yang baru datang di Wisma Nusantara, Ampenan, hingga saat ini masih kosong. Sejak Januari, jumlah PMI yang sudah dikarantina 35 orang. PMI tersebut datang dari beberapa negara dan didominasi dari Malaysia.
Mereka pulang karena habis kontrak, buka dipulangkan karena bermasalah. "Alhamdulillah, semua PMI yang datang teridentifikasi negatif Covid-19 dan cukup kooperatif menjalani masa karantina selama lima hari sebelum diizinkan pulang ke rumah masing-masing," katanya.
Sementara menyinggung tentang warga Kota Mataram yang akan berangkat menjadi PMI, menurut Hariadi, sejauh ini belum ada pengajuan izin keberangkatan karena terjadi penutupan terhadap beberapa negara tujuan seperti Malaysia, Singapura dan Arab Saudi.Akan tetapi, usulan yang masuk baru untuk izin rekomendasi anak buah kapal (ABK) untuk kapal pesiar sebanyak delapan orang."Izin rekomendasi delapan ABK tersebut sedang kita proses, tapi kita belum tahu kapan jadwal keberangkatannya sebab harus menyelesaikan berbagai administrasi lainnya termasuk paspor," katanya menambahkan.