REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelandang Manchester United (MU) Bruno Fernandes mengaku merasa terhormat bisa dibandingkan dengan legenda Setan Merah Eric Cantona. Kedatangan Cantona dari Leeds pada 1992 dianggap sebagai katalisator bagi United untuk mengakhiri penantian 26 tahun mereka untuk meraih gelar liga dan memulai era dominasi mereka di bawah Sir Alex Ferguson.
"Suatu kehormatan bisa dibandingkan dengannya karena dampak yang dia berikan sangat tinggi dan dia memenangkan banyak trofi utama bersama klub," kata Fernandes dikutip dari BBC Sport, Selasa (25/5).
Fernandes menerima perbandingan itu sebagai motivasi untuk selalu berkembang dan menjadi lebih baik setiap harinya. "Itu membuat saya bekerja lebih keras untuk mengingat orang-orang, dibandingkan dengannya. Itu, bagi saya, adalah tekanan yang bagus," katanya.
Kedatangan Fernandes telah membantu United mengamankan tempat tiga besar dua musim berturut-turut untuk pertama kalinya sejak Ferguson pensiun pada 2013. MU bisa merebut trofi pertama sejak 2017 jika mengalahkan Villarreal pada final Liga Europa di Gdansk, Polandia, Kamis (27/5).
Ada perbandingan yang ditarik dengan Cantona dalam dampak yang dihasilkan Fernandes di Old Trafford sejak kedatangannya dari Sporting Lisbon dalam kesepakatan transfer seharga 47 juta poundsterling (Rp 954 miliar) pada Januari 2020. Pemain internasional Portugal berusia 26 tahun itu telah mencetak 40 gol di semua kompetisi dalam satu setengah musim sejak ia bergabung.
Dia mencatatkan 19 assist Liga Primer Inggris pada waktu itu dan telah memenangkan empat penghargaan pemain terbaik bulan ini, membawanya ke urutan keenam dalam daftar sepanjang masa bersama Cristiano Ronaldo, Thierry Henry, dan Alan Shearer.