Rabu 26 May 2021 11:23 WIB

AS Dukung Olimpiade Tokyo Secara Terbatas

Banyak orang termasuk warga Jepang menyerukan pembatalan Olimpiade Tokyo

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Patung Miraitowa, center, dan Someity yang diresmikan, maskot resmi untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, diresmikan selama upacara yang diadakan untuk menandai 100 hari sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo 2020 di gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo, Jepang. , 14 April 2021
Foto: EPA-EFE/Eugene Hoshiko
Patung Miraitowa, center, dan Someity yang diresmikan, maskot resmi untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo 2020, diresmikan selama upacara yang diadakan untuk menandai 100 hari sebelum dimulainya Olimpiade Tokyo 2020 di gedung Pemerintah Metropolitan Tokyo di Tokyo, Jepang. , 14 April 2021

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) mendukung Olimpiade Tokyo yang akan diselenggarakan tahun ini setelah tertunda karena pandemi Covid-19 tahun lalu. Namun, Pemerintah AS mengategorikan terbatas bagi warga Amerika, termasuk atlet, yang akan melakukan perjalanan ke negara tuan rumah.

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, atlet AS dan pengunjung lainnya akan mengikuti protokol kesehatan dan keselamatan yang sangat ketat ketika mereka mengikuti perhelatan lomba olahraga empat tahunan itu.

Baca Juga

"Posisi kami tidak berubah di Olimpiade. Kami menghormati keputusan untuk menunda pertandingan musim panas lalu. Kami memahami pertimbangan hati-hati yang dipertimbangkan Pemerintah Jepang dan Komite Olimpiade Internasional saat mereka mempersiapkan Olimpiade Tokyo musim panas ini," kata Psaki pada konferensi pers, seperti dikutip laman Yonhap, Rabu (26/5).

Pernyataan tersebut muncul satu hari setelah Departemen Luar Negeri AS menaikkan peringatan perjalanannya untuk Jepang ke tingkat tertinggi, level 4. Ini berarti, pemerintah menyarankan orang Amerika tidak bepergian ke negara Asia tersebut.

"Pemerintah menekankan kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama karena mereka berencana menjadi tuan rumah Olimpiade," kata Psaki. Dia menegaskan, atlet AS yang dijadwalkan ambil bagian dalam Olimpiade akan menjadi bagian dari apa yang disebutnya sebagai "kategori sangat terbatas wisatawan AS yang benar-benar akan mengunjungi Jepang untuk Olimpiade".

Olimpiade Tokyo dijadwalkan antara 23 Juli dan 8 Agustus. Namun, semakin banyak orang termasuk warga Jepang menyerukan pembatalan Olimpiade Tokyo di tengah pandemi.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Jepang telah melaporkan lebih dari 700 ribu kasus Covid-19 yang dikonfirmasi. Sementara, lebih dari 12 ribu kematian akibat Covid-19 sejauh ini tercatat.

Jepang saat ini memberlakukan deklarasi darurat nasional, yang terakhir diperpanjang Selasa lalu. Negara tersebut mencatat lebih dari 3.000 kasus infeksi baru setiap hari sejak pertengahan April.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement