REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta agar polemik tes wawasan kebangsaan (TWK) yang berakhir pada pemecatan 75 pegawai KPK yang berintegritas segera diakhiri. Menurutnya, diperlukan sikap bijak dari semua pihak untuk menyikapi situasi saat ini.
"Saya juga ingin menyampaikan bahwa sebaiknya kita sudahilah energi negatif dan praduga yang tidak konstruktif terhadap KPK. Perlu sikap bijak dari semua pihak untuk menyikapi situasi ini. Kita tahu bahwa ini sudah final, KPK harus terus diperkuat oleh siapa? Oleh kita semua," ujar Moeldoko dalam keterangannya, Rabu (26/5).
Moeldoko juga meminta masyarakat agar memberi kepercayaan penuh kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membenahi dan memperkuat lembaga dalam menindak koruptor tanpa pandang bulu. "Sekali lagi kita semuanya ya, saatnya KPK kembali berkonsentrasi pada tugas pokok dan fungsinya dan kita dukung sepenuhnya. Masyarakat dukung sepenuhnya," tegasnya.
Menurutnya, tes wawasan kebangsaan yang menjadi polemik ini harus dinilai sebagai bentuk penguatan wawasan kebangsaan setiap pegawai pemerintah. Ia mengatakan, pelaksanaan tes ini tak hanya dilakukan di lembaga KPK saja, namun juga di lembaga-lembaga lainnya, seperti BPIP.
"Selama ini sebetulnya sudah berjalan, dan tidak hanya ranah KPK saja tetapi seluruh mereka yang berproses atas alih status menjadi ASN di semua lembaga," ucapnya.
"Sekali lagi bahwa ini sebenarnya sudah berlaku di semua lembaga dan termasuk juga di kalangan BUMN," lanjutnya.