Rabu 26 May 2021 22:45 WIB

Keutamaan Hati yang Terpaut dengan Masjid

Berada di dalam masjid sungguh memiliki keutamaan yang besar.

Umat Islam membaca Al Quran di Masjid Nurul Islam, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (7/5/2021). Kegiatan Khataman Al Quran yang dilakukan 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan tersebut untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qodar) dari Allah SWT dengan memperbanyak amal ibadah yaitu membaca Al Quran, Shalawat, Shalat Tahajud (malam), dan berzikir.
Foto: ANTARA/Makna Zaezar
Umat Islam membaca Al Quran di Masjid Nurul Islam, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (7/5/2021). Kegiatan Khataman Al Quran yang dilakukan 10 hari terakhir di bulan suci Ramadhan tersebut untuk meraih malam kemuliaan (Lailatul Qodar) dari Allah SWT dengan memperbanyak amal ibadah yaitu membaca Al Quran, Shalawat, Shalat Tahajud (malam), dan berzikir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berada di dalam masjid sungguh memiliki keutamaan yang besar dan setiap kebaikan yang dilakukan di dalamnya akan bernilai mulia di sisinya. Bahkan sekedar duduk untuk menanti waktu sholat pun akan didoakan kebaikan oleh para malaikat.

Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi dalam kitabnya Fadhilah Amal bab tentang keutamaan shalat berjamaah menuliskan, bahwa Muhammad bin Sam'ah at-Tamimi selama 40 tahun tidak pernah Tertinggal Takbiratul Ihramnya Imam. Kecuali ketika ibunya meninggal." katanya.

Baca Juga

Kerinduan menuju masjid senantiasa akan dirasakan oleh orang beriman. Mereka rindu bermunajat kepada rabb-Nya, mengingat-Nya, menghadap-Nya dan membaca ayat-ayat-Nya. "Orang-orang yang hatinya senantiasa merindu masjid akan mendapat rahmat Allah di akhirat," katanya.

Hal ini ditegaskan Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Tujuh golongan manusia yang akan menaungi mereka di bawah naungannya ketika tidak ada naungan kecuali naungannya. Pertama, pemimpin yang adil. Kedua, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah. Ketiga, laki-laki yang hatinya terpaut di masjid. Keempat, dua orang yang saling mencintai karena Allah, berjumpa dan berpisah karena hanya. Kelima, seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang terpandang dan cantik, kemudian dia berkata sungguh aku takut kepada Allah. Keenam, orang yang bersodaqah dengan suatu shadaqah kemudian ia menyembunyikan hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya. Ketujuh, orang yang mengingat Allah saat sendirian kok malu air matanya mengalir. (HR Bukhari).

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement