Kamis 27 May 2021 13:44 WIB

Kematian Napoleon Bonaparte Sebab Sakit atau Diracun?

Muncul sejumlah dugaan terkait penyebab kematian Napoleon Bonaparte

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Muncul sejumlah dugaan terkait penyebab kematian Napoleon Bonaparte. Napoleon, ilustrasi
Muncul sejumlah dugaan terkait penyebab kematian Napoleon Bonaparte. Napoleon, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mungkin tidak banyak yang mengetahui detail peristiwa yang membuat kaisar sekaligus pemimpin militer Prancis, Napoleon Bonaparte, meninggal dunia. Kematiannya secara resmi diumumkan pada usianya yang menginjak 51 tahun. Saat itu disampaikan bahwa Napoleon meninggal akibat kanker perut.

Namun, pengumuman resmi itu tidak mengubur pertanyaan tentang apa detail penyebab Napoleon meninggal. Apalagi, dokternya pun menolak untuk menandatangani laporan autopsi.

Baca Juga

Napoleon Bonaparte lahir di Pulau Corsica, Prancis, pada 15 Agustus 1769. Ketika Revolusi Prancis meletus pada 1789, kesempatan baiknya datang. Keberhasilan militer yang dipimpinnya dalam Pengepungan Toulon pada 1793 menjadikannya sebagai kekuatan yang diperhitungkan.

Pada 1795, Napoleon Bonaparte, yang saat itu berusia 26 tahun, menghentikan pemberontakan melawan republik di Paris. Sejak saat itu, kehadiran Napoleon mengejutkan seluruh Eropa karena dia dengan cepat menjadi kekuatan politik. Dia mengambil kendali Pemerintah Prancis dalam "kudeta 18 Brumaire" pada 1799. Lima tahun kemudian, Napoleon Bonaparte, pada usia 35, menobatkan dir sebagai Kaisar Prancis.

Kemenangan Napoleon bergulir di medan perang, misalnya dengan menghancurkan Rusia dan Austria pada Pertempuran Austerlitz pada 1805 dan juga menaklukkan Kekaisaran Romawi yang berusia 1.000 tahun.

Napoleon mencatatkan awal dari akhir hidupnya ketika dia memutuskan untuk menginvasi Rusia pada 1812. Rusia membakar desa dan kota saat mereka mundur, meninggalkan tentara Prancis dengan sedikit pasukan dan hampir tidak ada yang bisa dimakan. Pada September 1812, pasukan Prancis terisolasi di Moskow tanpa persediaan makanan dan musim dingin akan tiba.

Prancis akhirnya terpaksa mundur dari Moskow dan Napoleon kehilangan ratusan ribu tentaranya. Seluruh Eropa merasakan kelemahan pasukan Napoleon pada saat itu. Austria, Prusia, Rusia, dan Swedia menyatukan pasukan mereka melawan Prancis dalam Pertempuran Leipzig pada 1813. Napoleon menyerah pada April 1814 dan dipaksa untuk melepaskan takhtanya.

Lalu Napoleon diasingkan ke Pulau Elba di Mediterania, tetapi berhasil melarikan diri dan berusaha merebut kekuasaan di Prancis lagi sampai ia dikalahkan dalam "Pertempuran Waterloo" pada Juni 1815. 

Setelah itu, Napoleon dikirim kembali ke pengasingan, kali ini ke Saint Helena, sebuah pulau kecil yang terisolasi di Inggris yang pernah digambarkan sebagai lokasi yang sangat jauh dari tempat mana pun di dunia. 

Pengasingan di Saint Helena adalah takdir yang lebih buruk ...

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement