Sabtu 29 May 2021 08:42 WIB

Viral Jarum Vaksin Kosong, Satgas: Kalau Ada Temuan Laporkan

Penyuntikan jarum vaksin kosong yang viral di media sosial terjadi di Ekuador.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Ratna Puspita
 Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: Satgas Covid-19
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satgas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk melaporkan temuan kesalahan atau penyelewengan vaksinasi di lapangan. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, ia justru berterima kasih apabila ada warga yang melaporkan adanya kecurangan dalam vaksinasi. 

Pernyataan Wiku ini merespons viralnya video penyuntikan vaksinasi Covid-19 terhadap seorang pria. Vaksinator tampak menyuntikkan jarum vaksin ke lengan seorang pria tanpa mendorong cairan vial vaksin ke dalam tubuh pria itu. 

Baca Juga

Sebagian masyarakat mengira jarum itu memang kosong, sebagian lagi menganggap cairan vaksinnya ada namun sengaja tidak didorong. "Saya mengimbau kepada masyarakat untuk terus menerus aktif dalam melaporkan temuan serupa di lapangan. Dan kepada satgas daerah untuk melakukan penelusuran lebih lanjut demi menjamin terlaksananya vaksinasi yang efektif," kata Wiku dalam keterangan pers, Jumat (28/5).

Wiku tidak mengklarifikasi kebenaran dari video itu yang sempat dikira warganet terjadi di Indonesia. Wiku hanya meminta masyarakat melaporkan temuan-temuan terkait vaksinasi di lapangan. 

Situs AFP Fact Check, yang dikelola kanal berita AFP, menunjukkan video yang viral itu tidak terjadi di Indonesia. Kejadian vaksinasi dengan 'jarum kosong' itu terjadi di Ekuador.

Dalam artikel AFP Fact Check disebutkan bahwa kejadian itu adalah kesalahan vaksinasi di Ekuador. Pemerintah Ekuador sudah memastikan bahwa pria yang ada di dalam video sudah mendapat vaksin yang sebenarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement