REPUBLIKA.CO.ID, PORTO -- Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel mengaku bingung harus bersikap setelah menjuarai Liga Champions musim ini. Timnya berhasil keluar sebagai juara setelah mengalahkan Manchester City di final dengan skor 1-0, Ahad (30/5).
"Kami membagi semua perasaan yang menakjubkan ini. Wow, saya tidak tahu harus bagaimana," katanya seperti dilansir BBC Sports, Ahad (30/5).
Tuchel mengaku bersyukur setelah berhasil menyabet trofi Si Kuping Besar selama karier kepelatihannya. Terlebih lagi, dirinya sempat gagal juara ketika bersama Paris Saint-Germain (PSG) musim lalu.
"Saya sangat bersyukur bisa berada di (final) ini dua kali. Perasaan saya berbeda," ujarnya.
Sejak Roman Abramovic mengambil alih Chelsea pada 2003 lalu, tidak ada tim asal Inggris lain yang meraih trofi lebih banyak dari The Blues. Mereka hingga kini sudah merebut 17 gelar selama 18 tahun terakhir.
Tuchel menjadi pelatih pertama yang mengalahkan Manchester City di final sebuah kompetisi bergengsi selama ditangani Pep Guardiola.
Selain itu, Tuchel menjadi pelatih Jerman ketiga yang berhasil menjuarai Liga Champions selama tiga musim berturut-turut. Musim lalu, Hansi Flick juara bersama Bayern Muenchen. Sebelumnya, Jurgen Klopp menyabet gelar serupa di edisi 2019 bersama Liverpool.