Senin 31 May 2021 12:44 WIB

MUI Sumut: Merokok Datangkan Kerusakan Diri dan Orang Lain

Pembangunan SDM Indonesia menciptakan generasi muda bebas rokok dan Covid-19.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Mural edukasi kesehatan mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan, salah satunya dengan tidak merokok.
Foto: Antara/Maulana Surya
Mural edukasi kesehatan mengajak masyarakat untuk menjaga kesehatan, salah satunya dengan tidak merokok.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Majelis Ulama Indonesia Sumatra Utara (MUI Sumut) menyatakan, merokok merupakan perilaku yang mendatangkan kerusakan pada diri sendiri maupun terhadap orang lain, karena terdampak asap rokok yang merugikan masyarakat. "Salah satu tujuan dari syari'at Islam adalah hifzhun nafs, yaitu penyelamatan diri," kata Ketua MUI Sumut Bidang Dakwah, Prof Mohd Hatta di Kota Medan, Senin (31/5).

Dia menjelaskan, banyak dalil yang terdapat di Alquran maupun Hadits menyuruh seseorang hidup sehat dan melarang perilaku tidak sehat, yang dapat membahayakan warga masyarakat. Segala upaya yang dilakukan untuk mendorong upaya budaya berhenti merokok, seperti dengan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) perlu didukung upaya lain yang lebih bermanfaat.

Di antaranya, larangan merokok untuk daftar sekolah, untuk segala jenis pekerjaan, denda bagi perokok di kawasan umum, dan lain-lain. "Tentu saja semua upaya tersebut memerlukan payung hukum yang kuat serta didukung secara konsekuen oleh pemerintah," ujar Hatta yang juga mantan ketu umum MUI Kota Medan itu.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan, dengan kondisi pandemi Covid-19, kebiasaan merokok meningkatkan risiko dan kerentanan terjangkit Covid-19. Merokok adalah faktor risiko penyakit tidak menular (diabetes, hipertensi, penyakit jantung, kanker) yang merupakan Komorbid Covid-19.

Masyarakat rentan terjangkit Covid-19 yang parah jika memiliki penyakit tersebut. Pembangunan sumber daya manusia di Indonesia menjadikan anak-anak dan remaja sebagai fokus pembangunan generasi sehat, salah satunya dengan menciptakan generasi muda bebas rokok dan Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement