REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken meminta negara-negara Amerika Tengah lebih banyak membantu menahan gelombang imigran ilegal. Dalam kunjungannya ke kawasan tersebut, Blinken juga mengungkapkan kekhawatirannya mengenai kesehatan demokrasi dan hak asasi manusia setempat.
Di konferensi pers gabungan dengan Presiden Kosta Rika Carlos Alvarado, Blinken mengatakan AS ingin mendengar dari rekan-rekannya di kawasan mengenai komitmen mereka dalam mengelola tekanan imigrasi.
"Pemerintah yang baik sangat penting dalam menghadapi tentangan dan memanfaatkan peluang saat ini, tetapi kini kami melihat di banyak bagian di kawasan ini demokrasi dan hak asasi manusia dilanggar," katanya Blinken, Rabu (2/6).
Blinken menyebutkan mengikisnya independensi lembaga yudisial, tekanan pada media dan organisasi non-pemerintah independen dan gerakan anti-korupsi menunjukkan poin-poin yang ia maksud. Ia mencatat Amerika juga mengalami kemundurannya sendiri.
Sejak menjabat bulan Januari lalu, Presiden Joe Biden ditekan untuk mengurangi lonjakan gelombang imigran tanpa dokumen yang masuk melalui perbatasan AS-Meksiko. Blinken mengatakan kerja sama regional dalam mengatasi isu itu sangat penting dibandingkan sebelumnya.