REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB), Program Studi Akuntansi bersama Lembaga Bahasa Universitas Bina Sarana Informatika (UBSI) telah melangsungkan kegiatan ‘Workshop English Competence’ untuk mahasiswa, pada Senin (31/5) yang lalu.
Kegiatan yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom ini, diawali dengan sambutan Kepala Program Studi Akuntansi Universitas BSI, Syamsul Bahri lalu dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Jimmi. “Walaupun kegiatan workshop kali ini dilakukan secara daring. Semoga kegiatan ini dapat membantu kemampuan akademik mahasiswa,” tutur Syamsul, Senin silam.
Dalam materinya, Jimmi menjelaskan kepada para ratusan peserta apa itu toefl, dan sebelum acara berakhir ia memberitahu contoh-contoh soal dari tes toefl tersebut. “Buat kamu yang baru mendengar tentang toefl. Toefl merupakan tes yang terstandarisasi untuk mengukur kemampuan bahasa inggris dari seseorang yang bahasa ibunya bukanlah bahasa inggris,” ujarnya.
Ia mengatakan, toefl memiliki dua jenis tes yaitu PBT (paper-based test) dan IBT (internet-based test). Skor atau nilai untuk ujian PBT berkisar antara 310–677 sedangkan untuk yang IBT berkisar antara 0–120.
“Bisa dikatakan cara terbaik dalam menghadapi perang adalah mengetahui medannya agar kamu leluasa saat melakukannya. Kamu harus tahu kira-kira soal apa saja yang akan keluar saat tes,” pungkasnya.
Ia menegaskan, setiap peserta bisa melakukan research di internet atau juga melakukan latihan dari buku soal yang banyak dijual. "Tak cukup hanya latihan mengerjakan soal, kamu juga disarankan untuk melakukan simulasi tes agar bisa menguasai medan perang,” tandasnya.
Ia menjelaskan, bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan toefl seperti cara mudah memahami soal tes toefl dan menjawabnya dengan cepat.