Kamis 03 Jun 2021 09:52 WIB

NTB Sambut Antusias Kebijakan Work From Lombok

Work From Lombok (WFL) akan mampu mengangkat lesunya wisata di NTB

Rep: Antara/ Red: Elba Damhuri
Sejumlah pengunjung berada di destinasi wisata Taman Langit di Desa Lembah Sari, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Selasa (30/3/2021). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menerapkan enam langkah strategis guna mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19 diantaranya program stimulus hibah pariwisata, penerapan koridor bebas COVID-19 atau
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Sejumlah pengunjung berada di destinasi wisata Taman Langit di Desa Lembah Sari, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Selasa (30/3/2021). Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menerapkan enam langkah strategis guna mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang terdampak pandemi COVID-19 diantaranya program stimulus hibah pariwisata, penerapan koridor bebas COVID-19 atau

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyambut positif rencana Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, untuk membuat kebijakan work from Lombok (WFL) atau bekerja dari Lombok dan destinasi wisata lainnya di Indonesia setelah pertamakali dilakukan work from Bali.

"Kami masyarakat pariwisata Lombok-Sumbawa sangat senang mendengar pernyataan Pak Menteri perihal tidak menutup kemungkinan work from Lombok juga bisa diberlakukan," kata Kepala Dinas Pariwisata NTB Yusron Hadi di Mataram, Kamis (3 Juni).

Yusron menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya bila hal tersebut dapat terlaksana, mengingat berbagai event dalam tahun ini, seperti Superbike, L'Etape dan HK Endurance Challange membutuhkan spirit yang kuat untuk semua sahabat wisata Lombok-Sumbawa bisa memperoleh manfaat.

"Kehadiran work from Lombok-Sumbawa merupakan angin segar bagi masyarakat kepariwisataan di NTB di tengah situasi pandemi COVID-19," ujarnya.

Untuk mendukung kebijakan work from Lombok, kata Yusron, percepatan penuntasan CHSE (Clean Health Safety Environment) dan vaksin bagi pelaku wisata harus dilakukan.

"Mulai hari ini sudah kita geber lagi setelah berlebaran hingga bubble destination Lombok-Sumbawa terwujud," katanya.

Pemerintah provinsi bersama pemerintah kabupaten dan kota terus berupaya menekan laju COVID-19 di NTB sehingga segala upaya tersebut dapat berhasil. Karenanya berwisata tetap bisa dilakukan dengan sehat dan bersih.

Sebelumnya, Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah menyebutkan tiga event internasional yang akan dilaksanakan pada Agustus dan November di tahun ini, yakni Superbike, L'Etape dan Hutama Karya Endurance Challenge diharapkan menjadi lompatan pemulihan sektor pariwisata di provinsi itu di tengah situasi pandemi COVID-19.

"Momentum kebangkitan pariwisata NTB ini benar benar disiapkan dengan baik. Ketiga event tersebut akan menjadi lompatan pemulihan sektor andalan yang paling terdampak pandemi COVID-19," ujarnya.

Wagub menyampaikan branding NTB sebagai tujuan pariwisata dunia harus menyebar ke seluruh dunia. Di masa pandemi, promosi branding CHSE menjadi jaminan kunjungan wisata selain branding wisata halal yang dulu diraih dengan kerja keras.

Karena itu, Wagub sepakat dengan program kerja Dinas Pariwisata NTB yang mengedepankan wisata berkualitas dari jumlah kunjungan semata. Karena dengan begitu, keberlanjutan pariwisata dapat lebih terukur. Selain itu, Wagub juga meminta pasar domestik wisatawan nusantara mulai digarap lebih serius.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement