REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Pemerintah India telah mencapai kesepakatan pembelian 300 juta dosis vaksin Covid-19 dengan produsen domestik Biological-E. India mengucurkan dana 15 miliar rupee untuk pembelian tersebut.
Kementerian Kesehatan India dalam keterangannya pada Kamis (3/6) mengungkapkan saat ini vaksin buatan Biological-E tengah menjalani uji klinis fase ketiga. Vaksin tersebut diperkirakan bakal tersedia dalam beberapa bulan mendatang.
Biological-E memiliki kesepakatan terpisah untuk memproduksi sekitar 600 juta dosis vaksin Covid-19 Johnson & Johnson. Mereka pun menandatangani perjanjian lisensi dengan Providence Therapeutics Holdings untuk memproduksi vaksin mRNA Covid-19 perusahaan Kanada di India.
Biological-E akan menjalankan uji klinis vaksin Providence di India dan meminta persetujuan penggunaan darurat. Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi telah menuai kritik karena peluncuran kampanye vaksinasi yang lambat. Padahal, India merupakan salah satu produsen vaksin terbesar di dunia.
Saat ini India menempati posisi kedua sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Sejauh ini, ia telah mencatatkan 28,4 juta kasus dengan korban meninggal melampaui 337 ribu jiwa.