Jumat 04 Jun 2021 01:16 WIB

138 Kegiatan Pariwisata Riau Batal Digelar

Pandemi membuat agenda wisata harus dibatalkan.

Sejumlah warga berwisata pada hari kedua Lebaran di Pantai Koneng Dumai, Riau, Jumat (14/5/2021). Obyek wisata pantai Dumai ramai dikunjungi warga pada hari kedua Lebaran yang datang dari luar daerah seperti Bengkalis, Rokan Hilir dan Pekanbaru meskipun ada larangan membuka tempat wisata oleh Polda Riau.
Foto: ANTARA/Aswaddy Hamid
Sejumlah warga berwisata pada hari kedua Lebaran di Pantai Koneng Dumai, Riau, Jumat (14/5/2021). Obyek wisata pantai Dumai ramai dikunjungi warga pada hari kedua Lebaran yang datang dari luar daerah seperti Bengkalis, Rokan Hilir dan Pekanbaru meskipun ada larangan membuka tempat wisata oleh Polda Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau membatalkan sebanyak 138 kegiatan pariwisata bertaraf nasional dan internasional. Pembatalan disebabkan karena terdampak pandemi COVID-19 yang potensial mampu menularkan virus mematikan itu dari satu orang ke banyak orang lainnya yang berkerumun.

"Kegiatan pariwisata tersebut harus dihentikan sementara guna menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat virus tersebut," kata Gubernur Riau Syamsuar di Pekanbaru, Kamis (3/6).

Baca Juga

Dia mengatakan, banyak kegiatan pariwisata bertaraf internasional, seperti tour de Siak yang terhenti sejak 2020 sejak pandemi COVID-19 melanda Riau. Berikutnya, ia menyebutkan, masih tahun 2020, Pemrov Riau bekerjasama dengan Polda Riau juga akan menggelar jugle run, maraton di dalam hutan juga terpaksa dibatalkan. Padahal, event ini  diminati 300 peserta dari mancanegara, terutama dari Jepang.

"Namun karena pandemi COVID-19 kegiatan tersebut tidak bisa dilaksanakan dan memang harus dihentikan," katanya.

Ia mengatakan, bencana COVID-19 ini belum tahu kapan akan berakhir, sehingga Riau hanya bisa berharap dari kunjungan wisatawan lokal saja. Hingga kini tercatat Riau juga belum menerima kunjungan wisatawan asing, dari Malaysia dan Singapura.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement