Salah satu orang terkaya di dunia, Edward Johnson III adalah seorang investor yang memiliki kekayaan bersih sebesar USD10,7 miliar (Rp153 triliun), menurut Forbes. Johnson adalah pemilik Fidelity Investments, perusahaan yang fokus pada reksa dana, pialang, dan firma asuransi terbesar di Amerika Serikat. Dua anaknya saat ini menjalankan sebagian besar perusahaan sejak tahun 2014, yakni menjalankan Fidelity Investments dan Fidelity Worldwide Investment.
Johnson merupakan lulusan Harvard College pada tahun 1954. Setelah bertugas di Angkatan Darat AS, ia menjadi analis riset di Fidelity Investments pada tahun 1957, sebuah perusahaan yang didirikan oleh ayahnya Edward C. Johnson II pada tahun 1949. Dia kemudian menjadi manajer portofolio untuk Fidelity Trend Fund pada tahun 1960 dan menjalankan Fidelity Magellan Fund yang terkenal dari tahun 1963 hingga 1977.
Baca Juga: Kisah Orang Terkaya: Chase Coleman III, Pemilik Hedge Fund Paling Menguntungkan di Dunia
Pada tahun 1965, Fidelity Foundation yang berbasis di AS didirikan oleh Edward C. Johnson III dan ayahnya. Yayasan Edward C. Johnson Fund memiliki dana amal senilai USD334 juta (Rp4,7 triliun) dan memberikan kontribusi kepada lembaga-lembaga di wilayah Boston dan sekitarnya.
Kemudian, dia menjadi presiden perusahaan pada tahun 1972 lalu chairman dan CEO pada tahun 1977.
Johnson adalah orang pertama yang memulai praktik mengizinkan penulisan cek pada dana pasar uang. Dia juga yang pertama menjual layanan broker diskon ke bank, perusahaan asuransi, dan konsumen. Dia mendukung dan berinvestasi dalam otomatisasi penjualan dan operasi pialang.
Dalam memo 21 November 2016 kepada karyawan Fidelity, Johnson mengumumkan bahwa dia akan pensiun pada bulan Desember dan menyerahkan Kepemimpinan kepada putrinya Abigail. Meskipun dia tidak akan lagi menjadi anggota Dewan Direksi di Fidelity, Johnson berencana untuk mempertahankan jam kerja dan terus berkonsultasi secara berkala dengan Abby.
Fidelity adalah manajer reksa dana terbesar kedua di AS setelah Vanguard, dengan aset terkelola senilai USD3,8 triliun (Rp54.443 triliun). Selain terkenal sebagai investor, Johnson juga kolektor seni. Yayasan Seni Brookfield-nya memiliki sekitar 600 lukisan, barang antik, dan artefak sejarah yang dipinjamkan ke berbagai museum.